Tokoh Rengganis (Anak dari Maya Dewi anak ketiga Dewi Ayu) ketika dipaksa mengaku siapa yang menghamilinya,
"Mama, aku diperkosa anjing di toilet sekolah," katanya, tenang dan intensional. "Sepertinya aku bakalan hamil."
atau
Maya Dewi terduduk kembali di kursinya, dengan wajah sepucat mayat empat malam. Ia seorang ibu yang tak pernah marah, tidak kepada suami atau anak gadisnya. Maka ia hanya memandang Si Cantik tak berdaya, dan dengan aneh ia bertanya, "Seperti apa anjing itu?" (halaman 379).
Eka kurniawan menuliskan novel ini secara blak-blakan, dengan banyak kalimat vulgar secara eksplisit sehingga mungkin akan sangat sensitif bagi pembaca yang sulit menerimanya. Tidak sedikit juga penulis menceritakan tentang seks, kekerasan, perilaku amoral, dan penyiksaan serta menggunakan banyak kata makian atau kasar sehingga pembaca diharapkan lebih bijak dalam membacanya, terutama mereka yang masih di bawah umur.Â
****
"Kehilangan anak lebih mengerikan daripada bertemu dengan iblis, dan memberikan cinta kepadamu lebih mengerikan daripada kehilangan dua puluh anak."
(Hal.298)
"Kita tak bisa menghalangi seorang perempuan dari kesenangannya."
(Hal.457)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H