Mohon tunggu...
RANTO NAPITUPULU
RANTO NAPITUPULU Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Otodidak

Saya bukan sastrawan. Hanya seorang penulis otodidak yang suka bercerita tentang banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ayah Diculik Orang Bunian

25 Januari 2024   18:04 Diperbarui: 25 Januari 2024   22:35 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segala sesuatu yang dipersiapkan itu akan diantarkan nanti ke dekat lubang perbeguan yang ada di hulu mual tempat mandi itu. 

Ponsel Tandika berdering. Panggilan dari adiknya, Tiurma, dari Tembalang. Tiurma kuliah di UNDIP. Sudan semester VII. 

"Aku mau pulang besok, Bang. Aku harus bantu ibu mencari ayah. Kok bisa begitu nasib ayah kita?" suara Tiurma bergetar. 

"Sudah beli tiket?"

"Belum."

"Kalau begitu, tunda dulu. Kita tunggu dulu berita sampai besok pagi. Kalau sampai besok pagi belum juga diketahui keberadaan ayah, baru kita pulang. Kalau kita pulang, ke Jakarta dulu. Kita sama dari sini."

"Abang bisa cuti? Bukannya karyawan yang masih magang tidak bisa cuti?"

"Bagiku ayah lebih penting. Istirahatlah dulu. Nanti kalau ada kabar terbaru, segera kubell."

"Oke, Bang."

*

Pukul tiga subuh seorang kerabat dekat ayah yang bekerja di RSUD datang membawa kabar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun