Tanah Marapu dalam kurun waktu 1 tahun terakhir sudah mulai dilirik oleh banyak orang. Terbukti dari kunjungan dan foto yang tersebar di Sosial Media kian marak. Namun masih juga yang kesusahan menemukan lokasi dan membedakan nama pulau yang hampir mirip dalam pengejaan nya.
Benar pulau Sumba. Pulau yang termasuk dalam provinsi Nusa Tenggara Timur ini letaknya berdekatan dengan pulau Sumba(wa) Nusa Tenggara Barat. Jadi setelah mengetahui perbedaan nama, pasti kalian sudah bisa membedakan provinsinya.
Sekarang aku mencoba berbagi informasi atau tips dan itinerary selama 4 hari berlibur ke Sumba. Kira -- kira akan kemana saja ? Tenang, selama 4 hari kalian bisa mengunjungi seluruh kabupaten di Sumba. Mulai dari Sumba Barat Daya, Sumba Barat hingga Sumba Timur. Semua daerah atau tempat wisata tentu mempunyai ciri khas masing -- masing. Menurutku sangat wajib! Untuk di kunjungi jika berlibur ke Sumba.
Baiklah, sekarang aku akan berusaha membagi Itinerary 4 hari Selama berlibur di Sumba.
Hari Pertama
Jika menggunakan transportasi udara, kalian bisa memilih tujuan ke Bandara Tamboka ( TMC ) dengan maskapai dan rute sebagai berikut :
- Garuda 04.55 -- 10.45 WITA (Jakarta -- Transit Kupang -- Tambolaka)
- Lion Air 04.30/05.40 - 11.45 WITA (Jakarta -- Transit Denpasar -- Tambolaka)
Usahakan kedatangan seperti jam penerbangan diatas, agar bisa memaksimalkan hari pertama untuk langsung bergegas mengunjungi destinasi yang sudah di rencanakan.
Kemudian setelah sampai, kalian bisa menuju Hotel. Tentunya sudah di Booking jauh hari sebelum kedatangan. Rekomendasi adalah Sinar Tambolaka, selain dekat dengan Bandara, juga mempunyai kenyamanan yang lumayan. Kemudian makan siang di Hotel atau di tempat yang sudah kalian pesan.
Selanjutnya perjalanaan menuju Kampung Ratenggaro yang terletak di Sumba Barat daya. Durasi perjalanan sekitar 2 sampai 2 jam menggunakan transportasi yang sudah kalian pesan sebelumnya sepert rental mobil. Di Desa Ratenggaro kalian bisa menikmati rumah adat Sumba yang berada tidak jauh dari pantai.
Jika kalian melihat dari pantai, pemandangan begitu indah yang tersaji. Perpaduan pantai dan pasir putih, ditambah rumput hijau dan deretan rumah adat. Di sana kalian akan di wajibkan mengisi buku tamu dan memberikan sumbangan seikhlasnya.
Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Pantai Mbawana. Jarak tempuh nya pun tidak terlalu jauh, kurang lebih sekitar 15 sampai 20 menit. Namun sebelum turun ke pantai, sebaiknya menyempatkan diri untuk melihat Pantai Mbawana dari atas bernama Tanjung Mareha.
Dari posisi ini kalian bisa melihat keseluruhan garis Pantai Mbawana sekaligus ikon nya dengan batu bolongnya. Tidak usah terlalu lama, karena waktu yang kalian punya sekitar beberapa menit saja untuk menikmati senja di Pantai Mbawana.
Setelah itu sampai di tempat parkir, kalian akan melakukan jalan kaki dengan medan cukup terjal menukik untuk sampai di Pantai Mbawana. Kurang lebih jalan menurun 10 sampai 15 menit. Sesampainya di bawah, ucapan selamat datang dari butiran pasir yang lembut akan langsung menyapa telapak kaki. Keindahan Pantai Mbawana di pertegas dengan posisi matahari terbenam yang jatuh ke batas cakrawala di ujung laut. Momen seperti ini yang begitu langka dan indah tentunya.
Saran, jangan terjebak hingga gelap di pantai, karena faktor jalan yang terjal, lokasinya pun belum ada penerangan. Jadj jika terjadi cidera atau hal yang tidak di inginkan sangat merepotkan bukan. Di tambah lokasinya jauh dari pemukiman, jadi harus tetap waspada. Kemudian perjalanan di lanjutkan kembali menuju Hotel untuk beristirahat dan makan malam.
Hari Kedua
Di mulai pagi hari setelah berkemas dan sarapan, perjalanan kembali di lanjutkan menuju Sumba barat Daya. Sekarang Destinasi nya adalah mengunjungi Pantai Mandorak dengan jarak tempuh kurang lebih sekitar 2 sampai 2 jam dari Hotel. Setelah melewati Daerah Kodi, kalian akan menemukan papan nama dan sebuah persimpangan.
Ikuti saja petunjuknya. Menurutku, siapapun bisa mengikuti jalur dan menemukan nya. Meskipun ada beberapa simpang yang tidak mempunyai arah, tapi kalian masih bisa bertanya kepada warga jika merasa kurang yakin dengan jalan yang ingin di lewati.
Tanda utama adalah, setelah melewati beberapa simpangan, kalian akan dihadapkan jalan kecil belum beraspal, alias masih berbatu. Ikuti saja jalan tersebut kurang lebih 15 menit hingga menemukan simpang empat. Dari simpang tersebut ambil arah ke kiri sampai mentok ke pintu masuk Pantai Mandorak. Disana terdapat pintu gerbang sekaligus penjaga, sebab disana terdapat sebuah villa pribadi.
Jadi kalian kesana memasuki daerah milik perorangan. Retribusinya pun beragam, jika memakai motor tentu lumayan murah ketimbang menggunakan mobil. Anggap saja kalian menggunakan mobil dengan biaya masuk sekitar Rp50.000/mobil untuk antisipasi.
Kemudian kalian masuk hingga area parkir yang tak begitu jauh dari bibir pantai. Dari tempat parkir, kalian bisa berjalan kaki. Jaraknya pun cukup dekat, sekitar 20 meter. Pandangan pertama adalah pantai mungil yang tersaji. Tersembunyi di balik batu karang yang membentuk seperti pagar pelindung.
Disini kalian juga bisa melakukan aktivitas mandi di pantai, atau bahkan loncat dari tebing ( hanya untuk yang berpengalaman dan bukan ajang coba -- coba ) yang memunyai tingkat resiko cukup tinggi. Karena bisa terkena karang tajam apabila tersapu ombak.
Pantai ini selain menjadi objek wisata juga di gunakan sebagai pintu masuk para nelayan setempat untuk berangkat mencari ikan di laut. Jadi jangan heran jika di Kawasan tersebut banyak perahu nelayan yang sedang sandar. Waktu yang di butuhkan untuk menikmati Pantai Mandorak maksimal 1 sampai 2 jam, karena masih ada beberapa destinasi yang masih di kunjungi.
Setelah puas, selanjutnya bergerak menuju Weekuri. Lokasi nya pun masih berdekatan, waktu yang di perlukan sekitar 15 menit. Weekuri sekarang sudah mulai tertata rapi, mulai dari toilet umum, gazebo, jalan, dan jembatan yang ingin memudahkan pengunjung selama berada di Weekuri.
Selain itu kalian bisa melanjutkan berenang, berendam, atau lompat untuk menambah kebahagiaan. Waktu yang bagus untuk berkunjung ke Weekuri adalah pada saat hari kerja, sebab jika di akhir pekan akan terisi penuh oleh pengunjung dari berbagai daerah.
Tentunya kalian ingin menikmati Weekuri penuh ketenangan bukan, tapi kalo kalian memilih untuk berkunjung di akhir pekan sah -- sah saja. Tidak ada larangan tertulis, apalagi aku melarangnya hehe.
Karena saat berada di Weekuri tepat jam makan siang, usahakan sebelum berangkat kalian sudah membawa Lunch Box. Jika tidak ingin repot, disana juga ada pedagang. Namun makanan yang tersedia disana hanyalah snack dan mie instant. Jadi jika kalian ingin makan berat usahakan membeli terlebih dahulu ya. Sedangkan untuk retribusinya pun masih sama, caranya dengan mengisi buku tamu dan biaya seikhlasnya.
Makan siang dan acara menikmati Weekuri selesai, kemudian perjalanan di lanjutkan menuju Sumba Barat. Destinasi berikutnya adalah Air Terjun Lapopu. Jarak tempuh lumayan jauh, sekitar 3 jam perjalanan dari Sumba Barat Daya. Waktu tersebut bisa kalian gunakan untuk beristirahat.
Setelah sampai di area parkir, kalian akan melakukan trekking kurang lebih sekitar 15 menit menuju Air Terjun Lapopu. Disana kalian bisa melihat air yang jatuh dari ketinggian. Dibalut dengan air berwarna Tosca, Â pasti memanjakan mata siapapun yang mengunjunginya. Di Air Terjun juga terdapat retribusi dengan biaya seikhlasnya. Setelah puas mandi dan menikmati air terjun, perjalanan akan di lanjutkan menuju Sumba Timur.
Jika kalian keluar dari lokasi air terjun masih tergolong siang, kalian masih mempunyai harapan dengan menikmati Sunset di Bukit Wairinding. Namun jika sudah menjelang sore, maka Bukit Wairinding akan tetap di kunjungi keesokan hari. Sebab perjalanan dari Sumba Barat menuju Sumba Timur mempunyai waktu jarak tempuh sekitar 3 jam. Jadi atur jadwal di setiap destinasinya.
Hari Ketiga
Setelah sarapan, kemudian perjalan dilanjutkan dari Hotel menuju Bukit Wairinding. Untuk durasinya pun tidak terlalu jauh, rata -- rata jarak dari Hotel di Sumba Timur kurang lebih sekitar 20 sampai 30 menit.
Ingat, untuk menandai lokasi Bukit Wairinding tidaklah begitu sulit. Tanda yang harus kalian ingat adalah jika sudah memasuki perbukitan, pasti kalian akan menemukan rumah bertoko yang berada tepat di tikungan. Di balik rumah tersebutlah Bukit Wairinding berada.
Kalian bisa memarkir kendaraan tepat di depan rumah yang berada di pinggir jalan, kemudian bisa mengisi buku tamu dan membayar retribusi seiklasnya. Setelah itu berjalan kaki sekitar 10 meter naik keatas. Sesampainya di atas kalian langsung dihadapkan megahnya gugusan perbukitan yang teramat cantik.
Kondisi alam di Sumba pun terpengaruhi oleh iklim. Jadi jika kalian datang kisaran bulan Desember hingga April, kemungkinan kalian akan menikmati lanskap hijau perbukitan. Sedangkan pada bulan Juni hingga November, biasa kondisi rumput lebih kering dan terlihat exotic.
Nah, itinerary ini tidak bisa menggambarkan bagaimana kondisi iklim, karena tergantung pada saat musim apa kalian berlibur ke Sumba. Kalau menurutku sendiri pulau Sumba sama cantiknya jika di kunjungi dalam dua musim tersebut.
Setelah cukup puas, perjalanan bisa dilanjutkan menuju ke destinasi berikutnya. Untuk destinasi, sebenarnya masih ada banyak. Namun aku lebih merekomendasikan jika hari ketiga ini temanya lebih mengunjungi perbukitan.
Jadi setelah dari Bukit Wairinding, dilanjutkan menuju ke Tanarara. Perjalanan kurang lebih memakan waktu sekitar 1 jam hingga 2 jam. Namun alangkah baiknya menyempatkan diri untuk makan siang atau bisa membawa Lunch Box jika ingin menikmati makan siang dengan kondisi perbukitan.
Perjalanan menuju Tanarara lumayan membuat badan bergetar. Selain jalan yang berukuran kecil, Jalan yang dilalui pun ada beberapa yang rusak. Jadi jangan sampai mabok di perjalanan ya.
Sesampai di Tanarara, kalian langsung disuguhkan Lanskap perbukitan yang menawan. Apalagi di percantik dengan jalan berkelok membelahnya. Salah satu lokasi tujuan paling sering dikunjungi jika berada di Sumba TImur.
Selang beberapa waktu menikmati keindahan Perbukitan di Tanarara, perjalanan di lanjutkan menuju ke Pantai Walakiri untuk menikmati matahari terbenam. Pantai Walakiri mempunyai pesonanya tersendiri. Selain itu mempunyai ikon dengan julukan "The Dancing Tree"Â pohon bakau yang mempunyai dahan meliuk -- liuk seperti menari. Apalagi dilihat ketika matahari terbenam. Pemandangan yang begitu luar biasa dan sangat jarang sekali di temukan di tempat lain. Kemudian dilanjutkan makan malam dan kembali ke Hotel.
Hari Keempat
Di hari terakhir ini setelah sarapan dan check out dari hotel. Perjalanan langsung menuju ke Purukambera atau opsi ke bukit persaudaraan. tergantung melihat kondisi dan cuacanya pada saat itu. Jika ke Purukambera kalian akan di hadapkan hamparan savanna begitu luas. Di tambah melihat puluhan kuda liar yang sedang bermain atau mencari makan. Sungguh pemandangan yang mengagumkan bisa melihat kehidupan kuda di alam liar.
Jika perjalanan di lanjutkan ke Bukit Persaudaraan, kita bisa menikmati Matahari Terbit dari ketinggian dan pemandangan di sekitar Kota Waingapu. Destinasi Bukit Persaudaraan tak kalah indahnya.
Selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju Desa Sentra Tenun Ikat. Disana kita bisa melihat langsung proses pembuatan kain oleh masyarakat dari setiap tahapnya. Kita juga bisa menyewa baju adat jika ingin mengabadikan momen menjadi seperti masyarakat lokal.
* Â Â Â *Itinerary sewaktu waktu bisa berubah, dan bisa kondisional karena cuaca atau hal -- hal lain yang terjadi diluar dugaan.
Liburan pun selesai dan bisa kembali dengan perasaan bahagia. Seperti itulah Itinerary liburan di Sumba selama 4 hari 3 malam.Â
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat buat kalian yang ingin berlibur ke Pulau Sumba
Salam Lestari
Tabik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H