Ingat, untuk menandai lokasi Bukit Wairinding tidaklah begitu sulit. Tanda yang harus kalian ingat adalah jika sudah memasuki perbukitan, pasti kalian akan menemukan rumah bertoko yang berada tepat di tikungan. Di balik rumah tersebutlah Bukit Wairinding berada.
Kalian bisa memarkir kendaraan tepat di depan rumah yang berada di pinggir jalan, kemudian bisa mengisi buku tamu dan membayar retribusi seiklasnya. Setelah itu berjalan kaki sekitar 10 meter naik keatas. Sesampainya di atas kalian langsung dihadapkan megahnya gugusan perbukitan yang teramat cantik.
Kondisi alam di Sumba pun terpengaruhi oleh iklim. Jadi jika kalian datang kisaran bulan Desember hingga April, kemungkinan kalian akan menikmati lanskap hijau perbukitan. Sedangkan pada bulan Juni hingga November, biasa kondisi rumput lebih kering dan terlihat exotic.
Nah, itinerary ini tidak bisa menggambarkan bagaimana kondisi iklim, karena tergantung pada saat musim apa kalian berlibur ke Sumba. Kalau menurutku sendiri pulau Sumba sama cantiknya jika di kunjungi dalam dua musim tersebut.
Setelah cukup puas, perjalanan bisa dilanjutkan menuju ke destinasi berikutnya. Untuk destinasi, sebenarnya masih ada banyak. Namun aku lebih merekomendasikan jika hari ketiga ini temanya lebih mengunjungi perbukitan.
Jadi setelah dari Bukit Wairinding, dilanjutkan menuju ke Tanarara. Perjalanan kurang lebih memakan waktu sekitar 1 jam hingga 2 jam. Namun alangkah baiknya menyempatkan diri untuk makan siang atau bisa membawa Lunch Box jika ingin menikmati makan siang dengan kondisi perbukitan.
Perjalanan menuju Tanarara lumayan membuat badan bergetar. Selain jalan yang berukuran kecil, Jalan yang dilalui pun ada beberapa yang rusak. Jadi jangan sampai mabok di perjalanan ya.
Sesampai di Tanarara, kalian langsung disuguhkan Lanskap perbukitan yang menawan. Apalagi di percantik dengan jalan berkelok membelahnya. Salah satu lokasi tujuan paling sering dikunjungi jika berada di Sumba TImur.
Selang beberapa waktu menikmati keindahan Perbukitan di Tanarara, perjalanan di lanjutkan menuju ke Pantai Walakiri untuk menikmati matahari terbenam. Pantai Walakiri mempunyai pesonanya tersendiri. Selain itu mempunyai ikon dengan julukan "The Dancing Tree"Â pohon bakau yang mempunyai dahan meliuk -- liuk seperti menari. Apalagi dilihat ketika matahari terbenam. Pemandangan yang begitu luar biasa dan sangat jarang sekali di temukan di tempat lain. Kemudian dilanjutkan makan malam dan kembali ke Hotel.
Hari Keempat
Di hari terakhir ini setelah sarapan dan check out dari hotel. Perjalanan langsung menuju ke Purukambera atau opsi ke bukit persaudaraan. tergantung melihat kondisi dan cuacanya pada saat itu. Jika ke Purukambera kalian akan di hadapkan hamparan savanna begitu luas. Di tambah melihat puluhan kuda liar yang sedang bermain atau mencari makan. Sungguh pemandangan yang mengagumkan bisa melihat kehidupan kuda di alam liar.