Mohon tunggu...
Anugrah Gori
Anugrah Gori Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka suka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anak Rantau Tak Pulang Kampung

24 Juli 2023   20:16 Diperbarui: 26 Juli 2023   11:42 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan individu dan masyarakat secara umum. Melalui pendidikan, seseorang dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kehidupan dan mencapai tujuan hidup. 

Pendidikan juga membuka pintu kesempatan yang lebih luas karena orang yang memiliki pendidikan yang baik cenderung memiliki akses lebih mudah terhadap lapangan kerja yang lebih baik, peluang karier yang lebih besar, dan pendapatan yang lebih tinggi. Lebih lanjut, pendidikan dapat menjadi alat yang kuat dalam mendorong mobilitas sosial vertikal.

Pentingnya pendidikan ini disadari oleh banyak pihak, termasuk masyarakat di daerah-daerah terpencil. Orang tua berusaha untuk menyekolahkan anaknya tinggi-tinggi, dan anak SMA berbondong-bondong mendaftarkan diri ke perguruan tinggi idamannya di kota. 

Selesai studi, selanjutnya apa? Fenomena yang saya amati di lingkungan saya sebagai seorang mahasiswa rantau adalah para mahasiswa ini kebanyakan tidak kembali ke kampung halamannya dan memilih menetap setidaknya sementara di kota universitasnya atau kota besar lainnya.

Saya bertanya kepada teman-teman yang memilih tidak pulang dan mendapati bahwa terdapat beberapa faktor penyebab hal ini. Faktor utamanya adalah penghasilan dan karier. Kota besar menawarkan lebih banyak peluang dan tantangan karier. Banyak perusahaan besar dan startup teknologi berlokasi di kota-kota metropolitan, menarik para lulusan dengan berbagai kesempatan karier yang menjanjikan. 

Faktor berikutnya adalah kehidupan sosial yang beragam. Kota besar menawarkan kehidupan sosial yang beragam dengan banyak kegiatan budaya, seni, hiburan, dan olahraga. Para lulusan seringkali menemukan komunitas yang lebih beraneka ragam di kota, yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperluas lingkaran pergaulan mereka.

Beberapa anak rantau mungkin telah menghabiskan waktu cukup lama untuk menimba ilmu di luar kampung halaman mereka dan merasa sudah terlalu akrab dengan kehidupan di kota tempat mereka menimba ilmu. Kembali ke kampung halaman mungkin tidak lagi sesuai dengan gaya hidup atau tujuan mereka. Berbagai infrastruktur dan layanan publik yang lebih baik di kota besar menyebabkan mahasiswa enggan kembali ke kampung halaman. 

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah budaya. Kebanyakan masyarakat Indonesia mengukur keberhasilan seseorang dari keluarga yang dia bangun. Tak peduli seberapa besar harta atau pengaruhmu di luar, kalau belum berkeluarga akan tetap dianggap belum berhasil.

Di banyak daerah, pernikahan muda telah menjadi bagian dari tradisi keluarga. Beberapa keluarga meyakini bahwa menikahkan anak-anaknya sejak dini akan memberikan kestabilan sosial dan kehormatan bagi keluarga. Akibatnya, anak-anak yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi sering kali didorong untuk menikah cepat dan menetap di kampung halaman. Hal ini dapat menyebabkan rasa takut yang mempengaruhi pikiran mereka, terutama jika belum siap untuk menikah atau memiliki rencana hidup yang berbeda.

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi

Peran gender juga berperan dalam fenomena ini. Perempuan seringkali dianggap memiliki peran yang lebih tradisional dalam keluarga, terutama setelah menikah. Oleh karena itu, anak perempuan yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi mungkin lebih cenderung untuk menikah dan tinggal di kampung halaman, mengikuti ekspektasi sosial yang ada. 

Penulis membenarkan hal ini karena tidak sedikit perempuan lulusan sarjana di daerah penulis menikah dalam waktu setahun dua tahun setelah mereka kembali ke rumah. Sementara itu, laki-laki mendapat kelonggaran untuk menentukan jalan hidupnya.


Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan sebagai mahasiswa rantau? Saran saya adalah gunakan pengetahuan yang telah didapatkan untuk mempertimbangkan berbagai pilihan yang ada. Jika membangun keluarga di kampung halaman adalah tujuan utama hidupmu, tidak ada masalah untuk pulang kampung segera setelah lulus. Namun jika ingin mengejar karier yang bagus dan penghasilan yang mapan, bertahan di kota adalah pilihan yang bijak.

Jika masih dalam masa studi, gunakan waktu dan tempatmu secara optimal untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang baik. Manfaatkan peluang belajar dan pengembangan diri semaksimal mungkin. Manfaatkan fasilitas kampus, perpustakaan, kegiatan ekstrakurikuler, atau kesempatan magang untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. Berada di kota juga memberi kesempatan untuk berhubungan dengan berbagai orang dari latar belakang yang berbeda. Jalinlah jaringan dan hubungan dengan teman sebaya, dosen, dan profesional di bidang yang kita minati. Koneksi ini bisa menjadi berharga dalam membangun karier di masa depan. 

Selama berada di kota, cobalah mencari pengalaman kerja atau magang yang relevan dengan bidang yang ingin ditekuni. Pengalaman ini akan memberikan wawasan yang berharga dan meningkatkan nilai diri di dunia kerja. Tak kalah pentingnya, kelola keuangan secara bijaksana. Buatlah anggaran dan pertimbangkan investasi untuk mempersiapkan masa depan dengan lebih baik.

Pada akhirnya, kita tidak selalu harus memilih antara membangun karier atau kembali ke kampung halaman. Bisa pertimbangkan pekerjaan di kota yang tidak terlalu jauh dari kampung halaman sehingga pulang kampung lebih mudah tercapai. Jangan ragu untuk berbicara dengan keluarga tentang tujuan dan rencana masa depan. Komunikasi yang jujur dan terbuka dapat membantu mengurangi potensi konflik atau ketidaksepahaman.

Ingatlah bahwa tak ada satu jalur yang tepat bagi seluruh individu. Setiap orang memiliki situasi dan tujuan hidup yang unik. Yang terpenting adalah membuat keputusan yang tepat berdasarkan cita-cita yang kita pegang. Gunakan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama perjalanan rantau untuk membuat keputusan yang tepat dan bijaksana demi masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun