Mohon tunggu...
Ranny Ramadhanti Anindya
Ranny Ramadhanti Anindya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Korea Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UPI Menumbuhkan Ketertarikan Siswa Kelas 6 dalam Mengenal Budaya Korea dan Jepang

24 September 2021   22:07 Diperbarui: 24 September 2021   22:09 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zoom Meeting dengan Siswa Kelas 6A SDN Nata Endah 01 Bandung/dokpri

Melihat makanan yang hampir sama atau bisa dibilang sama tersebut, beberapa siswa langsung bertanya, "Kak kalau sama, apa bedanya dong makanan Jepang dan makanan Korea?". Pertanyaan dari siswa membuat saya cukup kaget namun senang karena tidak expect mereka akan bertanya seperti itu. 

Selain pertanyaan itu timbul pertanyaan yang membuat saya cukup kaget juga, "Kak kalau jajangmyeon sama jjamppong apa bedanya?"karena jarang sekali ada anak sd yang mengetahui soal makanan Korea bernama jjamppong. Pada umumnya orang-orang mengetahui kimchi dan tteokbokki. Saya senang mendengar pertanyaan-pertanyaan tidak biasa dari para siswa.

Antusiasme siswa tidak berhenti disaat itu saja. Ada siswa yang meminta saya untuk memperkenalkan diri dengan menggunakan bahasa Korea, adapula yang ingin tahu soal beberapa kata sapaan sehari-hari dalam bahasa Korea. 

Selain itu, saat menjelaskan perihal kebiasaan orang Korea mereka memiliki pertanyaan yang banyak juga terutama saat menjelaskan sistem hormat orang Korea. Setelah penjelasan berakhirpun, masih banyak siswa yang raise hand untuk bertanya. 

Namun sayang waktu yang terbatas membuat saya tidak bisa menjawab semua pertanyaan. Dan diakhir saya mengucapkan annyeonghi gyeseyo sebagai salam penutup dan kamsahamnida sebagai ucapan terima kasih dalam bahasa Korea.

Dari yang apa saya jelaskan kepada siswa, saya harap mereka memiliki kesadaran untuk menambah wawasan terkait budaya luar. Namun kita tetap harus menjaga dan melestarikan budaya sendiri. Karena pada hakikatnya belajar mengenai budaya luar tidak selalu buruk asalkan kita tidak melupakan budaya sendiri, yaitu budaya Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun