Mohon tunggu...
Ranny Ramadhanti Anindya
Ranny Ramadhanti Anindya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Korea Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UPI Menumbuhkan Ketertarikan Siswa Kelas 6 dalam Mengenal Budaya Korea dan Jepang

24 September 2021   22:07 Diperbarui: 24 September 2021   22:09 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zoom Meeting dengan Siswa Kelas 6A SDN Nata Endah 01 Bandung/dokpri

Bandung -- Budaya Korea dan Budaya Jepang memiliki beberapa kesamaan yang menurut saya unik. Sebagai mahasiswa pendidikan bahasa Korea dan bahasa Jepang, sayang rasanya bagi saya dan teman saya jika kami tidak mengenalkan budaya yang telah kami pelajari kepada siswa, khususnya siswa kelas 6A SDN Nata Endah 01. Karena selain bisa menambah wawasan siswa, juga bisa menumbuhkan ketertarikan siswa kepada budaya luar.

Dihari Sabtu yang cerah, tepatnya tanggal 18 September 2021 jam 8 WIB, pertemuan dibuka dengan salam dan do'a yang dipimpin oleh saya sebagai pemateri. Tidak lupa juga menanyakan kabar siswa. Dari apa yang saya lihat, siswa terlihat semangat dan antusias dalam pertemuan kali ini karena pada minggu sebelumnya saya telah memberikan kisi-kisi mengenai pertemuan yang akan dilakukan.

Pengenalan Budaya Jepang/dokpri
Pengenalan Budaya Jepang/dokpri

Pematerian dibuka oleh pembahasan budaya Jepang. 

Budaya Jepang merupakan salah satu budaya yang banyak diminati oleh orang-orang, maka dari itu budaya yang saya angkat merupakan budaya-budaya yang lumayan dikenal luas oleh masyarakat seperti huruf Jepang, makanan Jepang, pakaian tradisional Jepang, dan kebiasaan orang Jepang. 

Pada saat pematerian, terlihat antusiasme dari para siswa karena tidak jarang mereka bertanya mengenai apa yang sedang dijelaskan. Banyak juga dari mereka yang memang sudah menyukai budaya Jepang, seperti menonton anime, memainkan gamenya, dan membaca komiknya.

Pengenalan Budaya Korea Selatan/dokpri
Pengenalan Budaya Korea Selatan/dokpri

Setelah budaya Jepang, saya melanjutkan pematerian ke budaya Korea. Budaya Korea merupakan bidang saya sehingga pada saat menjelaskan saya merasa senang dan yakin atas apa yang saya jelaskan. 

Mulai dari huruf Korea, makanan Korea, pakaian tradisional Korea, dan kebiasaan orang Korea, semua siswa benar-benar memperhatikan saya ketika saya menjelaskan. Sorot mata dari para siswa benar-benar memancarkan keingintahuan mengenai budaya yang saya jelaskan.

Pengenalan Makanan Korea/dokpri
Pengenalan Makanan Korea/dokpri

Seperti saat saya menjelaskan atau mengenalkan tentang makanan Korea. Makanan Korea dan Makanan Jepang sejatinya memiliki beberapa kesamaan seperti sushi dan kimbab, ramen dan ramyeon, onigiri dan samgak kimbab. 

Melihat makanan yang hampir sama atau bisa dibilang sama tersebut, beberapa siswa langsung bertanya, "Kak kalau sama, apa bedanya dong makanan Jepang dan makanan Korea?". Pertanyaan dari siswa membuat saya cukup kaget namun senang karena tidak expect mereka akan bertanya seperti itu. 

Selain pertanyaan itu timbul pertanyaan yang membuat saya cukup kaget juga, "Kak kalau jajangmyeon sama jjamppong apa bedanya?"karena jarang sekali ada anak sd yang mengetahui soal makanan Korea bernama jjamppong. Pada umumnya orang-orang mengetahui kimchi dan tteokbokki. Saya senang mendengar pertanyaan-pertanyaan tidak biasa dari para siswa.

Antusiasme siswa tidak berhenti disaat itu saja. Ada siswa yang meminta saya untuk memperkenalkan diri dengan menggunakan bahasa Korea, adapula yang ingin tahu soal beberapa kata sapaan sehari-hari dalam bahasa Korea. 

Selain itu, saat menjelaskan perihal kebiasaan orang Korea mereka memiliki pertanyaan yang banyak juga terutama saat menjelaskan sistem hormat orang Korea. Setelah penjelasan berakhirpun, masih banyak siswa yang raise hand untuk bertanya. 

Namun sayang waktu yang terbatas membuat saya tidak bisa menjawab semua pertanyaan. Dan diakhir saya mengucapkan annyeonghi gyeseyo sebagai salam penutup dan kamsahamnida sebagai ucapan terima kasih dalam bahasa Korea.

Dari yang apa saya jelaskan kepada siswa, saya harap mereka memiliki kesadaran untuk menambah wawasan terkait budaya luar. Namun kita tetap harus menjaga dan melestarikan budaya sendiri. Karena pada hakikatnya belajar mengenai budaya luar tidak selalu buruk asalkan kita tidak melupakan budaya sendiri, yaitu budaya Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun