Mohon tunggu...
Rani Novalia
Rani Novalia Mohon Tunggu... Freelancer - DOKTER PIKNIK

Aku adalah Wanita yang misterius bagi beberapa orang yang baru mengenalku, duaniaku adalah traveling, senang keliling mengexplore hal hal baru dan selalu penasaran dengan entah apapun yang membuatku menarik!!

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Revolusi Mental PSI

15 November 2018   07:10 Diperbarui: 15 November 2018   07:25 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Revolusi mental itu sendiri adalah jargon Komunis yg dicanangkan dari sejak Karl Marx hinga DN Aidit..

Pengertian dan tujuan revolusi mental menurut Karl Marx dan DN Aidit adalah anti agama, karena agama dituduh sebagai penghambat kemajuan, harus ada  perubahan main set ( pola pikir) dalam masyarakat, yaitu harus melepaskan masyarakat dari kungkungan agama.

program2nya pun mengarah menghilangkan peran agama.. bukan saja dalam kehidupan bernegara tapi juga ikut campur dalam kehidupan masyarakat.

Seperti misalnya yg pernah terjadi di zaman Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, melarang motong qurban disekolah, melarang jilbab di sekolah negeri.

Bebas mencela dan mencerca agama seperti  Sukma yg mengata ngatai konde lebih bagus dari jilbab, atau  Mega yg mengatakan tidak  percaya akherat, dst.

Cara pelemahannya bagaimana? Bisa dilakukan dengan  mendorong melalui tangan  kekuasaan, misal mengadu domba antar agama atau antar mazhab sesama agama, politik pecah bambu ( yg satu diangkat yg satunya lagi diinjak)  yg tujuan utamanya untuk melemahkan, hingga akhirnya setelah lemah  akan mudah dibelenggu dan dikuasai.

Bahkan demi revolusi mental,   DN Aidit dengan alasan revolusi mental tersebut  mengganti namanya sendiri dari  Ahmad  menjadi DN Aidit.

Karena agama dianggapnya sebagai candu ( narkoba) dan karenanya itu harus dimusnahkan, dan karena itu pulalah  dia rela mengganti namanya sendiri demi ideologinya itu .

Bila sudah begini apa yg harus muslim Indonesia bisa lakukan? Maka bila diibaratkan seekor ular berbisa.

"Sebaiknya  biarkan saja kemana ular itu akan merayap.. sekarang kan dia baru mendesis, tapi bila nanti kepalanya sudah mulai mendongak  dan hendak mematuk, maka disaat itulah waktu yg tepat untuk menebasnya!".

Wassalaam

By Sepeda Man

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun