Mohon tunggu...
Rani Novalia
Rani Novalia Mohon Tunggu... Freelancer - DOKTER PIKNIK

Aku adalah Wanita yang misterius bagi beberapa orang yang baru mengenalku, duaniaku adalah traveling, senang keliling mengexplore hal hal baru dan selalu penasaran dengan entah apapun yang membuatku menarik!!

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Revolusi Mental PSI

15 November 2018   07:10 Diperbarui: 15 November 2018   07:25 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Publik tiba2 dikejutkan oleh pernyataan Grace Natali, ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yg tidak ada hujan tidak angin menyatakan dalam pidato di hari ulang tahun Partainya ( PSI),  bahwa diri dan partainya anti agama.

Publik tidak hanya terkejut tapi juga tersadar, bahwa ternyata ada gerakan anti agama sedang berlangsung di negeri ini.

Kita tidak tau apakah PSI ini puncak gunung es dalam gerakan ini, alias ada gerakan bawah tanah yg lebih besar tapi tidak terdeteksi.

Untunglah Grace Natali bicara seperti itu,  sehingga umat Islam tersadar bahwa ada sesuatu yg sedang bergerak dibawah tanah.

Disini PSI melalui Grace Natali telah menyatakan partainya sebagai partai idelogis  yg anti pada agama..benarkah begitu? ya tentu karena apapun alasannya PSI telah berani menyatakan penolakannya terhadap persoalan yg paling sensitip, yaitu tentang perda agama, tentang busana muslim, tentang sesuatu yg berbau agama lainnya.

Menurut Natali, alasan intoleransi, diskriminatif yg disebabkan  alasan agama adalah  pokok   gerakan PSI tersebut ketika mereka terpilih dalam pileg  nanti.

Hal itu   berarti bila PSI atau tokoh yg didukungnya berkuasa kelak,  maka langkah ekstrim mungkin akan dilakukannya .

Seperti mungkin  akan melakukan mutasi besar2an kepada guru2/ kepala2 sekolah negeri yg menurut dugaannya telah memaksakan busana tertentu kepada murid2nya.

Kita tidak tahu Partai jenis apa PSI ini, apakah merupakan turunan dari partai yg telah dilarang tahun 1966 atau apa.

Untuk mengetahuinya kita hanya bisa melihat langkah2 dan pernyataan apa yg akan mereka ambil berikutnya.

Gerakan anti agama ini mirip Revolusi mental yg dicanangkan DN Aidit ( ketua CC polit biro PKI) yg gagal melakukan gerakan 30 september 1965.

Revolusi mental itu sendiri adalah jargon Komunis yg dicanangkan dari sejak Karl Marx hinga DN Aidit..

Pengertian dan tujuan revolusi mental menurut Karl Marx dan DN Aidit adalah anti agama, karena agama dituduh sebagai penghambat kemajuan, harus ada  perubahan main set ( pola pikir) dalam masyarakat, yaitu harus melepaskan masyarakat dari kungkungan agama.

program2nya pun mengarah menghilangkan peran agama.. bukan saja dalam kehidupan bernegara tapi juga ikut campur dalam kehidupan masyarakat.

Seperti misalnya yg pernah terjadi di zaman Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, melarang motong qurban disekolah, melarang jilbab di sekolah negeri.

Bebas mencela dan mencerca agama seperti  Sukma yg mengata ngatai konde lebih bagus dari jilbab, atau  Mega yg mengatakan tidak  percaya akherat, dst.

Cara pelemahannya bagaimana? Bisa dilakukan dengan  mendorong melalui tangan  kekuasaan, misal mengadu domba antar agama atau antar mazhab sesama agama, politik pecah bambu ( yg satu diangkat yg satunya lagi diinjak)  yg tujuan utamanya untuk melemahkan, hingga akhirnya setelah lemah  akan mudah dibelenggu dan dikuasai.

Bahkan demi revolusi mental,   DN Aidit dengan alasan revolusi mental tersebut  mengganti namanya sendiri dari  Ahmad  menjadi DN Aidit.

Karena agama dianggapnya sebagai candu ( narkoba) dan karenanya itu harus dimusnahkan, dan karena itu pulalah  dia rela mengganti namanya sendiri demi ideologinya itu .

Bila sudah begini apa yg harus muslim Indonesia bisa lakukan? Maka bila diibaratkan seekor ular berbisa.

"Sebaiknya  biarkan saja kemana ular itu akan merayap.. sekarang kan dia baru mendesis, tapi bila nanti kepalanya sudah mulai mendongak  dan hendak mematuk, maka disaat itulah waktu yg tepat untuk menebasnya!".

Wassalaam

By Sepeda Man

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun