"Mana?" tanya Kak Sella sambil tersenyum.
Aku menatap sekeliling, mencari gaun paling indah. Mataku terpaku pada gaun lengan pendek berwarna kuning dengan renda emas di bagian pinggangnya dan panjangnya selutut. Bahannya dari kain satin yang memberi sentuhan elegan dan berkilau. Detail rendanya menambah nuansa indah dan cantik.
"Ini, Kak," kataku menunjuk gaun kuning itu.
Kak Sella masuk ke fitting room.
"Cantik sekali!" pujiku dengan mata berbinar saat Kak Sella keluar dari fitting room.
Dia melempar senyum secerah warna gaun yang dipakainya, kemudian berbicara agak berbisik dengan pelayan toko. Aku hanya memperhatikan dari jauh dan tidak mendengar obrolan mereka.
"Aku request sesuatu untuk gaun itu. Kita tunggu sebentar ya," ujar Kak Sella setelah selesai berbicara dengan pelayan toko. Aku mengangguk, tak bertanya lebih jauh.
"Kamu mau beli gaun juga? Barangkali kamu akan membutuhkannya jika ada pertemuan penting juga sepertiku."
"Nggak, Kak. Aku belum ada pertemuan penting dalam waktu dekat ini."
"Syukurlah, kamu berarti berniat untuk hidup lebih lama."
"Maksud Kakak?"
Kak Sella hanya tersenyum. Kami pun diam sampai gaun kuning tadi sudah siap dibawa pulang.