Agar lebih dapat menerima emosi negatif yang muncul, kamu bisa latihan mindfulness atau menulis jurnal (diary) yang akan melatihmu untuk terbiasa dalam menerima emosi apa adanya tanpa ada penghakiman.
Selain itu mindfulness juga bisa melatih untuk fokus ke momen saat ini sehingga mencegahmu menjadi over thinking seperti terlalu mencemaskan kejadian masa lalu yang sudah berlalu dan masa depan yang belum pasti.
Sementara dengan menulis jurnal kamu bisa lebih peka terhadap emosi-emosi yang datang dan juga dapat menuangkan respon-respon atas emosi yang datang dengan lebih bebas, lebih aman tanpa melukai orang lain dan pastinya lebih sehat untuk kesehatan mental. Jadikan ini sebagai kebiasaan baru, intinya tujuan utamanya adalah recovery dari masa lalumuÂ
Jalani gaya hidup sehat karena butuh fisik yang prima untuk bisa tangguh secara mental. Olahraga teratur, makan makanan sehat, tidur dan istirahat yang cukup.
Selain memberikan fisik dan gaya hidup sehat, juga akan meningkatkan harga diri (self-esteem) karena merupakan bentuk nyata dari sikap mencintai diri sendiri. Contohnya daripada melampiaskan ke hal negatif seperti ke minuman alkohol atau narkoba, ganti dengan gaya hidup yang lebih sehat.
Perkuat kembali support system kamu untuk berbagi cerita dan saling memberi dukungan. Bisa itu keluarga, pertemanan, rekan kerja, tetangga, atau komunitas mu sebagai sumber kekuatan terbesar.
Yang terakhir, setelah bangkit dari pengalaman pahit buatlah tujuan baru untuk masa depan. Hal ini berguna untuk mendorongmu fokus ke masa depan supaya kamu bisa move on, tidak terlalu memikirkan masa lalu lagi.Â
Tetapkan satu tujuan baru yang realistis seperti membantu orang lain atau mengejar passion yang tertunda. Bangun kebiasaan baru setiap hari yang akan membantumu mengarah pada tujuan tersebut. Dengan begitu perlahan-lahan kamu akan bangkit dari bayang-bayang masa lalu.
****
Pengalaman pahit memang meninggalkan bekas, tetapi bekas itu tidak harus mendefinisikan siapa dirimu. Resiliensi dapat menjadikan pengalaman pahit sebagai pijakan untuk menemukan makna hidup yang lebih mendalam.
Seperti yang dikatakan Roy Baumeister, bahwa kekuatan untuk bangkit ada dalam diri kita sendiri. Dengan melatih pengendalian diri dan terus mencari makna dari setiap pengalaman, kamu tidak hanya mampu menyembuhkan luka, tetapi juga menciptakan hidup yang lebih bermakna dan penuh harapan.