Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bagaimana Resiliensi Mengubah Pengalaman Pahit Menjadi Kekuatan

27 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 27 Januari 2025   14:45 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi resiliensi menjadi sumber kekuatan untuk mengangkat beban pengalaman buruk masa lalu. Foto: pexels.com/Victor Freitas 

Ketika menghadapi pengalaman buruk, resiliensi akan membantu mengelola emosi, alih-alih terjebak dalam kemarahan, kesedihan berlarut-larut yang membuat mudah kehilangan arah atau menyerah. Pengendalian diri memungkinkan kita menenangkan pikiran untuk mencari solusi dan tetap fokus pada tujuan jangka panjang.

Sebagai contoh, seorang yang mengalami kegagalan bisnis mungkin menemukan makna dari kesalahan tersebut dan menggunakannya sebagai landasan untuk membangun bisnis yang lebih baik. Atau setelah kehilangan pekerjaan seseorang mungkin merasa hancur.

Namun, dengan pengendalian diri, mereka dapat mengelola emosi negatif dan mulai mengambil langkah konkret, seperti mencari pekerjaan baru atau mengembangkan keterampilan baru.

Di sisi lain, dalam bukunya "Meanings of Life" Baumeister menyoroti pentingnya menemukan makna dalam pengalaman pahit untuk bangkit dan melihat situasi sulit sebagai peluang untuk belajar atau berkembang. 

Pencarian makna ini merupakan langkah penting dalam resiliensi, karena membantu memahami bahwa kesulitan tidak harus menjadi akhir, melainkan bagian dari perjalanan hidup.

Proses mencari makna membawa refleksi untuk bertanya pada diri sendiri, "Apa yang bisa saya pelajari dari pengalaman buruk ini?". Dan mulai mencoba terhubung dengan orang-orang di sekitar dengan saling berbagi pengalaman atau mencari dukungan dari orang-orang terdekat yang dapat membantu menemukan perspektif baru.

Cara Menjadi Resilien

Tidak bisa dipungkiri emosi dari masa lalu apalagi pengalaman negatif membuat perasaan tidak enak,marah, sedih dan jengkel. Emosi bisa saja muncul saat kamu berhadapan dengan ingatan masa lalu yang penuh kepahitan. 

Adakalanya kesulitan atau pengalaman buruk yang terjadi akan membawa perubahan bagi kehidupanmu. Misalnya ketika keluar dari hubungan yang toksik karena disakiti berkali-kali secara fisik, verbal dan mental oleh pasanganmu.

Perubahan paling cepatnya adalah kamu kehilangan pasangan dan perubahan lain yang mungkin terjadi kamu jadi trauma, kepercayaan diri kamu turun, sulit percaya dengan laki-laki setelah sekian lama terjebak di dalam sebuah hubungan yang toksik.

Untuk sembuh dari pengalaman negatif masa lalu kamu harus bisa menerima semua emosi yang muncul dan menerima apapun yang sudah terjadi. Tidak ada lagi jalan untuk kabur dari itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun