Desa pelangi bukanlah perkampungan luas seperti yang tersirat pada namanya. Tempatnya hanya terdiri dari 11 rumah kecil yang saling terhubung. Saya sendiri hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk berkeliling, mengambil foto dan menulis kartu.Â
Rainbow Village kini telah menjadi tujuan favorit para wisatawan dari seluruh dunia dengan lebih dari satu juta pengunjung setiap tahun. Jam buka mulai dari jam 9 pagi hingga 5 sore setiap hari Selasa sampai hari Minggu. Tidak dipungut biaya tiket masuk ke lokasi.
*****
Meskipun Rainbow Grandpa telah tiada, warisan seni dan dedikasinya terhadap Rainbow Village akan terus hidup. Keindahan dan daya tariknya tidak hanya terletak pada mural-mural yang menghiasi setiap dinding dan jalannya, tetapi juga pada cerita yang menginspirasi di balik berdirinya.
Rainbow Village adalah simbol ketekunan, kreativitas, passion dan rasa cinta pada lingkungan. Bagi para wisatawan, kunjungan ke Rainbow Village bukan hanya tentang melihat karya seni, tetapi juga tentang merasakan semangat yang ditinggalkan oleh Huang Yung Fu. Semangat untuk selalu menemukan keindahan di tengah kesederhanaan hidup.Â
Ini adalah bukti bagaimana seni dan dedikasi dapat menyentuh kehidupan dan meninggalkan warisan abadi. Warisan Rainbow Grandpa akan terus menginspirasi setiap generasi mendatang, dan selalu menjadi tempat di mana warna-warni kehidupan tetap hidup selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H