Bagaimana sikap dan perspektif kita dalam menyikapi suatu masalah dan keadaan akan memberi dampak pada hasil akhirnya. Bayangkan jika kita terus-menerus memikirkannya sebagai sebuah ketidak beruntungan atau nasib buruk dan terus-menerus bersedih lalu menutup diri dari pergaulan dan terus menyalahkan keadaan atau orang lain.Â
Hasil yang didapat adalah kesehatan mental yang terganggu, hubungan sosial memburuk dan nasib pun tidak membaik. Jadi fokuslah pada hal-hal positif yang kita dimiliki dan teruslah berusaha.
****
Paradoks kebahagiaan mengajarkan kita bahwa kebahagiaan tidak bisa dicapai dengan terus menerus mengejarnya. Sebaliknya, kebahagiaan sering kali datang sebagai efek samping atas berbagai tindakan yang kita lakukan seperti membantu sesama, membangun hubungan yang kuat hingga penderitaan.
Setiap dari kita memiliki time line hidup dan kebahagiannya sendiri-sendiri dan tidak pernah ada yang sempurna di dunia ini. Ada fase dalam hidup yang merupakan berkah yang patut disyukuri dan sebagian lainnya adalah tantangan yang akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H