1. Bicarakan Langsung dengan Bos.
Coba ajak bos bicara empat mata. Sampaikan apa yang dirasa tidak nyaman dan pastikan tidak mengajak atasan berbicara di depan umum. Sampaikan pada bos bahwa kita memiliki visi yang sama yaitu ingin memajukan perusahaan.
Jangan berbicara dengan nada tinggi. Tetap tenang jangan merespons secara emosional saat bos bertindak tidak profesional. Bicaralah dengan nada yang meyakinkan minta untuk diberi kebebasan agar fokus melakukan tugas agar sesuai dengan deadline yang diharapkan.
2. Tetapkan Batasan Kerja yang Jelas
Buatlah batasan yang sehat pada pekerjaan dan waktu pribadi. Belajar mengatakan "Tidak" dan tegas jika beban kerja mulai tidak masuk akal dan tidak bisa melakukan hal lain diluar deskripsi dari pekerjaan yang sudah ditentukan perusahaan.
Pelajari cara menolak permintaan tambahan dengan sopan tapi tegas. Sampaikan pula kondisi kesehatan fisik dan mental yang saat ini dihadapi. Jadi atasan kita akan mendelegasikan tugas sesuai dengan kondisi kita.
3. Cari Dukungan
Cari dukungan dari rekan kerja yang dapat dipercaya. Mereka mungkin memiliki pengalaman yang sama dan bisa memberikan saran atau dukungan emosional. Jika situasinya sudah tidak dapat ditoleransi, pertimbangkan untuk berbicara dengan departemen HRD atau manajemen atas tentang perilaku bos kita.
4. Ngobrol Santai di Luar Jam Kantor
Di waktu senggang atau setelah jam pulang kantor ajak bos untuk ngobrol dan diskusi santai. Tidak hanya membahas pekerjaan tapi juga bisa membahas hal-hal lain di luar pekerjaan. Dengan diskusi santai setelah jam kerja kantor membuat suasana tidak kaku dan tidak canggung.
Pada akhirnya kita dapat dengan terbuka mengutarakan keluhan-keluhan dan unek-unek yang selama ini mengganjal di pikiran. Sampaikan pula ide-ide, kritik maupun saran dalam rangka meningkatkan kinerja kita di perusahaan.