Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menang Ketagihan Kalah Penasaran, Mengapa Susah Berhenti dari Judi Online?

23 Juni 2024   09:04 Diperbarui: 23 Juni 2024   15:43 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi judi.(Shutterstock/Maxx-Studio via Kompas.com)

Satu permasalah saat ini yang benar-benar kronis dan dampaknya sudah sangat destruktif, apa lagi kalau bukan judi online. Dampaknya kepada masyarakat juga lebih gila bukan hanya kehilangan harta benda banyak yang harus kehilangan nyawa gara-gara judi online. 

Menariknya industri judi online itu bisnis yang besar banget di Indonesia. Ilegal tapi transaksinya menurut Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tercatat mencapai lebih dari Rp 600 triliun pada tahun 2024. 

Begitu sangat krusialnya hingga Presiden Jokowi bikin rapat tertutup membahas darurat judi online sampai memutuskan membentuk Satuan Tugas(Satgas) Pemberantasan Judi Online yang sudah mewabah ke seluruh lapisan masyarakat. 

Upaya pemblokiran judi online juga telah dilakukan Kominfo sejak beberapa tahun lalu dan terus berlangsung hingga sekarang termasuk saat ini yang bikin heboh adalah wacana untuk memblokir media sosial X yang disinyalir banyak situs judi online dan konten "dewasa".

Namun ibarat kata pepatah mati satu tumbuh seribu, kemunculannya situs judi online juga semakin bertambah cepat dan penggunanya semakin banyak dan mirisnya penggunanya mayoritas masyarakat yang berpenghasilan rendah.

Mengapa dan apa penyebabnya penjudi sulit sekali berhenti dari judi online dan sekalinya masuk ke dalam pusaraan judi online banyak yang kemudian tidak bisa keluar lagi.

Ilustrasi judi online. Foto: JIBI-Bisnis-Arief Hermawan
Ilustrasi judi online. Foto: JIBI-Bisnis-Arief Hermawan

Mengapa Sulit Lepas dari Judi Online

Iklan judi online sangat menarik dan agresif belum lagi para artis dan influencer yang ikut mempromosikan dengan berkedok game. Banyaknya promosi yang menjanjikan bonus besar, kemenangan yang mudah dan cerita sukses palsu yang sering kali menggoda untuk mencoba peruntungan dari judi. 

Konten-konten di sosial media seperti "Bagaimana mencapai 100 juta atau 1 miliar pertama di usia kurang dari 30 tahun." dan lain sebagainya. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang merangsang anak muda dan orang-orang yang ingin kaya instan. Jadilah mereka berjudi dan parahnya menjadikan judi sebagai sumber penghasilan dan mengubah nasib.

Aksesibilitas dan kemudahan yang sangat mudah melalui ponsel dengan hanya beberapa klik, seseorang dapat mulai berjudi kapan saja di mana saja tanpa adanya batasan waktu dan sulit untuk menghentikan kebiasaan ini.

Kecanduan judi memiliki efek serupa dengan kecanduan obat-obatan dan minuman keras. Sensasinya mulai muncul ketika seseorang menang judi atau mendapatkan jackpot, otak mereka akan melepaskan dopamin dan serotonin zat kimia yang menciptakan perasaan senang dan puas. 

Sensasi ini mendorong mereka untuk terus berjudi, berharap mendapatkan kemenangan yang sama lagi. Bahkan ketika kalah, timbul harapan untuk menang besar lagi membuat mereka terus terjebak dalam siklus ini.

Tahapan dan Fase Penjudi Online

Mayoritas para penjudi pemula biasanya telah diatur oleh sistem algoritma pada judi online atau si bandar judi yang akan mengatur para penjudi pemula ini untuk banyak menang di awal yang membuat mereka jadi makin percaya diri.

Yang tadinya awal main buat iseng, coba-coba dan senang-senang tapi ternyata setelah menang mulai berpikir "Sepertinya enak nih, gampang banget dapetin cuan kalau diseriusin". Akhirnya yang awalnya deposit cuma 100.000 rupiah, nambah jadi 1 juta lalu jadi 10 juta bahkan sampai ke 100 juta.

Setelah melewati fase menang pasti akan mengalami fase kalah. Ketika bermain judi lagi secara tidak sadar gaya permainannya berubah yang awalnya dia main dengan taruhan atau betting rendah 100.000 rupiah bisa menang 10 juta. Lalu muncul-lah sifat serakah dan dorongan nafsu ingin menggandakan keuntungan yang di dapat. 

Akhirnya pasang taruhan lagi sampai 50 juta atau sampai 100 juta namun ternyata berkali-kali kalah dan waktu kalahnya jauh lebih cepat. Dan begitu seterusnya akan berputar-putar seperti lingkaran setan hingga habis semua uang yang dia miliki.

Apakah akan membuat berhenti judi? 

Bagi penjudi yang sudah kecanduan mereka akan mencoba lagi dengan cara utang ke temen, utang pinjol, menjual atau menggadaikan sesuatu yang mereka miliki bahkan mencuri untuk terus berjudi agar bisa mengembalikan kerugian akibat kekalahan. 

Ilusi yang muncul di kepalanya bahwa uangnya bisa balik lagi. Ada semacam sugesti jika saya main lagi, saya pasti akan menang dan bisa menutupi semua uang yang saya habiskan. 

Perasaan “sebentar lagi menang” atau “siapa tahu menang” dan ada momen “mendekati kemenangan” dimana secara psikologis meyakinkan bahwa telah dekat dengan kemenangan. 

Pada fase selanjutnya disini penjudi mulai kehilangan semua kendali atas hal yang mereka lakukan. Mereka sudah merasa malu, merasa bersalah dan juga sudah melakukan berbagai macam hal untuk membayar semua utangnya. Tapi entah kenapa banyak yang akhirnya malah kembali berjudi mencoba peruntungan lagi agar bisa menang.

Tidak jarang para penjudi itu akan mengalami kejadian-kejadian buruk di kehidupan aslinya entah itu kehilangan harta dan pekerjaan, diminta cerai sama istri atau suaminya, dikejar-kejar sama rentenir dan terburuknya ditangkap polisi karena nekat melakukan tindakan kriminal.

Dan fase yang terakhir setelah melewati ketiga fase tadi yaitu fase hopeless. Sesuai dengan namanya penjudi telah kehilangan harapan, sudah berada di titik terendah. Mencari bantuan juga susah karena terlanjur di cap negatif oleh orang-orang dan tidak ada lagi orang yang bisa menolong.

Akhirnya hal yang bisa membantu adalah minuman keras dan narkoba atau bahkan sampai ke percobaan bunuh diri karena sudah merasa terlalu berat beban hidupnya yang selalu gagal dan gagal. 

******

Industri judi yang usianya sama tuanya dengan peradaban manusia kian menjamur dengan maraknya situs judi online yang bisa mudah di akses melalui handphone oleh siapa saja yang membuat kecanduan dan sulit lepas dari jeratan judi online.

Pemerintah telah berupaya keras untuk memberantas judi online melalui Kemenkominfo dengan memblokir ratusan situs judi online termasuk wacana memblokir media sosial X dan membentuk Satuan Tugas Pemberatasan Judi Online meskipun tidak mudah untuk sepenuhnya diberantas serta banyak kendala yang dihadapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun