Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kompetisi Liga Sepak Bola Putri Indonesia Berhenti, Prestasi Ikut Mati Suri?

11 Mei 2024   17:05 Diperbarui: 12 Mei 2024   11:32 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen perayaan gol Claudia Scheunemann dalam laga Grup Piala Asia U17 Putri 2024 antara timnas U17 Putri Indonesia vs FIlipina di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (6/5/2024). (Dok. PSSI via KOMPAS.com)

Melawan Stigma Masyarakat

Budaya di sebagian masyarakat Indonesia masih ada yang memiliki pola berpikir bahwa sepak bola cenderung dikaitkan dengan olahraga khusus untuk laki-laki, mau tidak mau harus melawan stigma tersebut. Sehingga banyak yang belum familiar dan masih meremehkan pesepakbola wanita. 

Padahal di negara Eropa, Jepang, Korea, Amerika dan negara-negara di peringkat 50 besar FIFA sudah terbiasa dengan pertandingan sepak bola wanita dan juga ditayangkan langsung di televisi. Bahkan di Amerika Serikat sepak bola wanitanya jauh lebih populer dibandingkan tim sepak bola laki-lakinya dan beberapa kali telah menyandang predikat gelar juara dunia.

Indonesia sendiri sebenarnya memiliki segudang pemain sepak bola wanita dengan potensi yang menjanjikan. Seperti yang dilansir dari situs bola.net beberapa pesebakbola putri Indonesia telah bermain untuk klub luar negeri meskipun bukan di Liga utama.

Shakila Aurelia yang berhasil bermain di klub Roma Calcio Femminile Italy. Foto: instagram.com/shalika.aurelia
Shakila Aurelia yang berhasil bermain di klub Roma Calcio Femminile Italy. Foto: instagram.com/shalika.aurelia

Antara lain Shakila Aurelia bek Timnas wanita Indonesia yang bisa menembus Eropa dengan merumput di klub Serie B Liga Italia Wanita, Roma Calcio Femminile, Zahra Musdalifah (Cerezo Osaka Jepang), Fani Supriyanto (Al Hammah), Sabreena Dressler (Subiaco AFC), Naomi Nielsen (Lyngby Boldklub) lalu Helsya Maeisyaroh, Sheva Imut dan Shafira Ika. Ketiganya bermain di FC Ryukyu Ladies.

****

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir telah menyiapkan cetak biru untuk kurun waktu 10 tahun bagi Timnas sepak bola putri Indonesia dengan target Piala Dunia 2035.

Untuk itu PSSI telah teken kontrak dua tahun dengan Satoru Mochizuki pelatih asal Jepang yang telah membawa Jepang menjadi juara Piala Dunia Putri 2011 di Jerman dan medali perak Olimpiade London 2012 untuk menangani Timnas sepak bola putri Indonesia. Erick Tohir juga berjanji akan menggelar kembali kompetisi sepakbola wanita Liga 1 namun tidak menyebut kapan waktunya. 

Sepak bola putri saat ini tidak kalah populer dengan sepak bola putra dan banyak pesepakbola putri Indonesia yang telah merumput di Klub luar negeri. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki banyak pemain sepak bola wanita berbakat. 

Saat ini sepak bola putri Indonesia menempati rangking FIFA 105, mudah-mudahan kedepannya tim sepak bola putri Indonesia dapat masuk 50 besar peringkat FIFA dan merebut kembali kejayaannya seperti di era tim Buana Putri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun