Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kompetisi Liga Sepak Bola Putri Indonesia Berhenti, Prestasi Ikut Mati Suri?

11 Mei 2024   17:05 Diperbarui: 12 Mei 2024   11:32 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen perayaan gol Claudia Scheunemann dalam laga Grup Piala Asia U17 Putri 2024 antara timnas U17 Putri Indonesia vs FIlipina di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (6/5/2024). (Dok. PSSI via KOMPAS.com)

Keberhasilan Piala Segitiga Jakarta membawa efek munculnya klub-klub sepak bola perempuan di berbagai wilayah di Indonesia seperti Putri Mataram Yogyakarta dan Buana Putri Jakarta yang didirikan oleh Hadi Wibowo pemilik surat kabar Berita Yudha yang sebelumnya telah menaungi klub sepak bola Buana Putra.

Buana Putri lalu diinisiasi oleh istri Hadi Wibowo yaitu Dewi Wibowo yang kemudian mengantarkan Buana Putri menjadi bintang di lapangan hijau dengan menorehkan beberapa prestasi gemilang dan mendominasi turnamen-turnamen nasional yang digelar mulai dari Piala Gubernur dan Piala Kartini. 

Sepak bola wanita mulai mendapat perhatian oleh PSSI pada tahun 1982 dengan menggelar beberapa turnamen persahabatan dan mengikuti turnamen Internasional.

Akhirnya PSSI mulai membentuk Timnas Indonesia Putri untuk mewakili Indonesia di Piala Asia (AFC) 1986 dan berhasil menorehkan prestasi mencapai babak semifinal dan menempati peringkat keempat pada Piala Asia 1986.

Kompetisi Liga Profesional Sepak Bola Wanita Berhenti Sejak 2019

Kendala utama yang dihadapi bagi perkembangan sepak bola putri di tanah air yaitu tidak adanya lagi kompetisi Liga yang menjadi jantung penggerak persepakbolaan. Hal ini membuat gerak sepak bola wanita di Indonesia berjalan di tempat sehingga sulit dalam pencarian bibit dan pembinaan bakat.

Kondisi ini berbeda jauh dengan kompetisi liga di beberapa negara di mana sepak bola putri telah memiliki kompetisi Liga yang rapi dan sangat terstruktur bahkan sampai pertandingan Liga kelompok usia dini.

Dengan adanya kompetisi rutin maka setiap pemain dituntut memiliki tehnik yang bagus dan meningkatkan skill permainan agar dapat bersaing memenangkan pertandingan yang tentunya akan memberi dampak positif bagi persepakbolaan putri di Indonesia. 

Liga 1 Putri adalah satu-satunya kompetisi profesional sepak bola wanita dan terakhir kali digelar pada tahun 2019 dan setelah itu seakan ada dan tiada alias mati suri. Sampai detik ini belum ada kabar berita kapan Liga 1 Putri akan digelar kembali. 

Desakan untuk menyelenggarakan kembali kompetisi Liga 1 Putri tidak hanya datang dari pelatih dan pemain namun juga para pelaku industri sepak bola wanita.

Selama ini penyelenggaraan Liga 1 Putri juga terkendali masalah minimnya para sponsor pertandingan karena salah satu faktornya adalah sepak bola wanita di Indonesia tidak sepopuler sepak bola laki-laki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun