Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Benarkah "Cloud Seeding" Menjadi Penyebab Banjir di Dubai, Simak Faktanya!

18 April 2024   14:20 Diperbarui: 20 April 2024   17:02 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir parah yang melanda Dubai.Foto: twitter.com/Josh001J/

Faktor perubahan iklim kemungkinan besar turut berkontribusi terhadap badai tak biasa tersebut meskipun belum dapat terukur secara pasti seberapa besar peran perubahan iklim karena memerlukan penelitian menyeluruh terhadap faktor alam dan manusia yang memakan waktu lama.

Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa curah hujan tahunan dapat meningkat hingga sekitar 30% di sebagian besar wilayah UEA pada akhir abad ini karena perubahan suhu dunia dan pemanasan global yang terus meningkat.

“Jika manusia terus membakar minyak, gas, dan batu bara, iklim akan terus memanas, curah hujan akan semakin deras, dan manusia akan terus kehilangan nyawa akibat banjir,” kata Dr Friederike Otto, dosen senior ilmu iklim di Imperial Perguruan Tinggi London.

*****

Curah hujan akibat badai petir, seperti yang terjadi di UEA dalam beberapa hari terakhir, mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan perubahan suhu dan pemanasan global yang melanda dunia.

Dubai telah menjelma menjadi kota urban yang modern, namun hanya ada sedikit ruang hijau untuk penyerapan dan fasilitas drainasenya kurang bagus untuk menopang puluhan bangunan pencakar langit dan tidak mampu menahan curah hujan yang tinggi.

Referensi:

https://www.nbcnews.com/science/environment/dubai-united-arab-emirates-cloud-seeding-rain-floods-rcna148263

https://www.newscientist.com/article/2427484-what-is-cloud-seeding-and-did-it-cause-the-floods-in-dubai/

https://www.bbc.com/news/science-environment-68839043.amp

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun