Upaya pencegahan dan mengatasi bullying di sekolah bisa di mulai dengan:
Membuka Ruang Komunikasi
Dengan melalui komunikasi antara orang tua, siswa dan guru dapat membentuk hubungan yang sehat dan mendukung perkembangan dari siswa tersebut. Jadi dimana dalam diskusi tersebut mencangkup aspek-aspek kehidupan sekolah, hubungan dengan teman nya, atau masalah pribadi yang dihadapi siswa. ÂMenanamkan Rasa Empati
Menanamkan rasa empati dapat mengubah pandangan pelaku bullying, melalui pemahaman terhadap perasaan orang lain, pelaku bullying akan peka terhadap tindakan negatif dan mendorong sikap yang lebih peduli.ÂEdukasi
Siswa perlu pemahaman tentang dampak negatif bullying baik bagi pelaku atau korban, melalui edukasi guru bisa mengajarkan nilai empati, penghargaan terhadap perbedaan, dan penghormatan terhadap orang lain.Sosialisasi
Memberikan sosialisasi kepada siswa melalui forum sekolah, Â pertemuan orang tua, seminar, atau program mentoring tentang yang melibatkan semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan bebas dari bullying.
Setelah banyak permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat termasuk tindakan bullying kelompok kami mempunyai solusi dengan melakukan pengabdian sosialisi di sekolah, dengan mengunjungi sekolahan SDN karang Besuki 1. Sehingga kelompok kami mengajukan permohonan untuk melakukan sosialiasi mengenai tindakan Bullying di sekolah Dasar pada peserta didik. Hal ini sangat di setujui oleh pihak sekolah dan di tentukan di SDN Karang Besuki 1 di kelas 3. Setelah kelompok kami mendapatkan solusi tersebut, selanjutnya kelompok kami bergerak menyiapkan materi yang di butuhkan pada saat kegiatan sosialisasi.Â
Selain itu kelompok kamu meyiapkan sarana dan prasana yang di butuhkan pada saat kegiatan di laksanan seperti laptop, infokus sebagai media yang akan di tampilkan pada waktu penyamparan materi sosialisasi tindakan Bullying. Pada tanggal 15 November 2023 kelompok kami melakukan Sosialiasi di sekolah bersama anak anak kelas 3 mengenai tindakan Bullying.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari sosialisasi yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:Â
Perkembangan anak dapat terbagi menjadi beberapa bagian seperti halnya perkembangan kognitif, perkembangan psikososial, dan perkembangan moral. Perkembangan di Indonesia dijelaskan bahwa anak yang berusia 6 - 12 tahun oleh KEMENKES (dalam Fibrianto, 2019). Masa usia sekolah sering disebut sebagai masa intelektual. Pada tahap ini perkembangan usia anak sekolah dasar 6 - 12 tahun secara relatif lebih mudah dididik dari pada masa sebelum dan sesudahnya oleh Yusuf ( dalam Fibrianto, 2019).
Bullying pada anak-anak yang sekarang menjadi berkembang pesat, faktor-faktor bullying, jenis-jenis bullying sangat beragam. Dapat diketahui bahwa bullying terjadi bisa dimana saja, dari keluarga hingga lingkungan yang dikira aman. Kemudian jenis-jenis bullying juga sangat banyak bisa terjadi pada penyerangan fisik maupun mental seseorang.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!