Mohon tunggu...
Rangga Nugraha
Rangga Nugraha Mohon Tunggu... Relawan - XII MIPA 7 | SMAN 1 Padalarang

Jika kamu gagal, ya sudah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hatta: Kedatangannya Membawa Perubahan

18 November 2021   15:09 Diperbarui: 18 November 2021   15:39 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Hatta menempuh pendidikan dasar di Sekolah Melayu Paripat, Bukittinggi. Karena Hatta sudah mampu membaca dan menulis dengan lancar, setelah empat bulan sekolah, ia dinaikkan ke kelas dua. Sore harinya, ia masih melanjutkan belajar Bahasa Belanda. Kali ini ia diajar oleh seorang guru berkebangsaan Belanda bernama Mr.Jansen.          

Dua tahun bersekolah di Sekolah Rakyat, Hatta dipindahkan ke Sekolah Belanda, ELS (Europese Lagere School). Awalnya ia menolak karena sudah merasa cocok dengan teman-temannya di Sekolah Rakyat. Atas bujukan Mr.Jansen dan Paman Saleh, akhirnya Hatta mau juga pindah ke ELS. Tidak banyak anak Indonesia yang belajar di ELS. Di ELS, hanya anak pegawai pemerintah dan orang kaya saja yang diterima. Di ELS, Hatta diterima di kelas dua. Pagi hari Hatta belajar di ELS, sorenya belajar bahasa Belanda, sesudah maghrib belajar mengaji di surau. Hatta dapat mengatur waktu dengan baik karena dukungan keluarganya.


Hari minggu, hari terakhir dari tujuh nama hari yang ada. Hatta berbincang bincang dengan kakeknya yang bulan depan rencananya akan menunaikan ibadah haji.
"Kakek bulan depan mau pergi haji kan. Hatta ikut dong kek" ucap Hatta yang merasa bosan di rumahnya dan ingin jalan jalan.
"Kamu belajar dulu yang rajin ya nak. Nanti kalau sudah besar baru boleh diajak kesana" Jawab kakek Hatta yang perasaan sebenarnya ingin membawa Hatta pergi bersamanya ke Mekkah.

Kakek Hatta yang merasa ingin membawa cucu kesayangannya pergi ke Mekkah itu langsung bicara dengan keluarga di rumah.Ia bermaksud ingin membawa Hatta pergi bersamanya ke Mekkah. Namun ternyata Paman Idris (pamannya dari pihak ibu Hatta) dan Ibu Hatta tidak setuju, dengan alasan Hatta masih terlalu kecil dan Hatta pun belum menamatkan Al-Qur'an.

7 tahun telah berlalu, sekarang Hatta telah berusia 14 tahun. Hatta hampir tamat sekolah di ELS. Sebelum Hatta menamatkan pendidikan di ELS pada tahun 1916 di Kota Padang. Ia berencana ingin melanjutkan ke Hogere Burger School, HBS, namun HBS tidak ada di Sumatera Barat, adanya di Jakarta. Hatta ragu ia akan diizinkan oleh ibunya untuk melanjutkan sekolah disana.
"Mak, aku mau bicara hal yang penting nih."
"Hal yang penting apa nak? Tumben sekali."
"Jadi begini, rencananya aku setelah lulus nanti mau lanjut ke Hogere Burger School, HBS."
"Dimana itu nak, kok mama baru dengar?"
"Di Jakarta mak, soalnya disana pendidikannya bagus."
"Jauh sekali nak, bukannya mak mau melarang kamu bukan tanpa alasan, mak takut jika kamu ke Jakarta, kamu akan terpengaruh dengan pergaulan kota besar dan lupa dengan agama nantinya."
"Aku bisa jaga diri kok mak, aku juga punya teman baik yang lanjut sekolah ke sana. Jadi mak gak perlu khawatir."

Setelah mendengar alasan itu, ibu Hatta hanya diam saja tidak menjawabnya. Melihat ibu nya yang diam saja dan tidak menjawab, Hatta tau bahwa ibunya tidak mengizinkannya untuk melanjutkan pendidikan ke Jakarta. Sebelumnya, Hatta sudah menduga kalau ia tidak akan diizinkan untuk pergi ke Jakarta. Mengantisipasi hal itu, ia ternyata mempunyai pilihan cadangannya. Yaitu melanjutkan pendidikannya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, MULO, di Kota Padang. Pamannya pernah menyarankan agar Hatta melanjutkan sekolah ke MULO. Hatta menerima saran dari pamannya itu sebagai opsi pilihan kedua jika ia tidak diizinkan sekolah di Jakarta. Dan pada akhirnya, Hatta terpaksa memilih opsi ke-2 untuk melanjutkan pendidikannya yaitu di MULO.

Di MULO, Hatta mendapat pelajaran sejarah, yang mampu menumbuhkan pemahamannya terhadap nilai-nilai kebangsaan. Ditambah lagi, pada tahun 1918 datang Nazir Datuk Pamontjak dari Jakarta ke Padang. Ia merupakan salah seorang dari beberapa orang Indonesia yang telah lulus HBS di Jakarta. 

Dengan bantuan Marah Sutan (sekretaris persatuan sosial di Padang yang bernama "Sarekat Usaha"), Nazir Datuk Pamontjak dapat menyelenggarakan rapat dengan para pelajar sekolah-sekolah menengah di Padang dan Bukittinggi. Hatta hadir pada rapat tersebut. Pada rapat itu, Nazir Datuk Pamontjak menyadarkan pelajar Sumatera pentingnya wadah pemersatu bagi pemuda Sumatera Barat.

Setelah lima tahun tidak lagi belajar agama, Hatta dan kawan-kawan mulai lagi belajar agama pada Haji Abdullah Ahmad. Abdullah Ahmad merupakan guru agama di sekolah yang didirikan oleh Sarekat Usaha. Dari situlah Hatta mengenal Sarekat Usaha dan mengenal Engku Thaher Marah Sutan (sekretaris Sarekat Usaha). Melalui Thaher Marah Sutan, Hatta mulai mengenal surat kabar "Utusan Hindia" yang dipimpin Abdul Muis. Sejak itulah 

Hatta mulai mengenal dan tertarik pada dunia politik. Ia mulai sering menghadiri pertemuan-pertemuan para tokoh dan pemuka Sarekat Usaha yang seringkali membicarakan kehidupan politik. Pandangan sosial Hatta semakin luas lagi dengan datangnya Abdul Muis (tokoh Sjarikat Islam) ke Padang. Abdul Muis menyampaikan beberapa pidato di beberapa kesempatan mengenai "rodi".

Menurut Hatta, Abdul Muis merupakan seorang ahli pidato yang hebat. Abdul Muis mampu menyadarkan Hatta bahwa rodi merupakan suatu sistem yang buruk, yang pada awalnya Hatta mengira rodi merupakan bagian dari lembaga adat semata. Hatta masuk ke perkumpulan Jong Sumatranen Bond. Beberapa waktu setelah masuk menjadi anggota Jong Sumatranen Bond, ia dipercaya sebagai bendahara. Hatta pernah tergabung dengan klub sepak bola bernama Swallow ketika sekolah di Padang Setelah menamatkan studi di MULO,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun