Salah satu aspek yang sangat dipuji dari berbagai kalangan adalah penggunaan suara adzan dalam permainan. Ubisoft sebagai pengembang game ini memberikan opsi kepada pemain untuk mematikan musik latar belakang selama panggilan ibadah atau Adzan untuk memastikan panggilan suci agama islam ini tidak tumpang tindih dengan lagu latar belakang di game. Ini merupakan sebuah bentuk penghormatan terhadap ritual keagamaan Islam.
Pada level naratif, "Assassin's Creed Mirage" ini menggambarkan nilai-nilai yang penting dalam Islam seperti kedamaian, persaudaraan, keadilan, dan ketabahan jadi memberikan sebuah dimensi yang mendalam kepada cerita dan karakter di dalam game ini. Ubisoft juga menunjukkan komitmen untuk tidak hanya menciptakan representasi visual yang akurat dari budaya Islam saja, namun juga menjaga nilai-nilai dan elemen-elemen penting agama islam. Langkah-langkah ini secara keseluruhan menunjukkan usaha yang besar dari pengembang untuk memberikan representasi yang positif dan edukatif terhadap Islam dan komunitasnya dalam "Assassin's Creed Mirage."
Bagi pemain non-Muslim, representasi ini tentu membuka jendela perspektif baru untuk memahami dan menghargai kekayaan budaya dan sejarah Islam. Ketika budaya Muslim terwakilkan secara adil dan positif, stereotip dan prasangka buruk yang dimiliki selama ini dapat berkurang seiring dengan meningkatnya pengertian dan empati pemain sepanjang permainan.
Ini membangun jembatan antarbudaya, mengurangi ketegangan dan membantu membentuk dunia yang lebih beragam(Diverse) dan menghormati perbedaan. Maka dari itu, bermain "Assassin's Creed Mirage" memungkinkan non-Muslim untuk melihat keindahan dan dalamnya peradaban Islam yang mungkin sebelumnya tidak diketahui dan membuat interaksi yang lebih toleran terhadap komunitas Muslim jadi sangat memungkinkan. Sebagai produk hiburan yang juga berfungsi sebagai alat pendidikan dan sosial, "Assassin's Creed Mirage" merupakan contoh bagaimana representasi yang positif dan bertanggung jawab dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap harmoni sosial serta pemahaman antarbudaya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagai platform yang sangat interaktif dan populer, game memiliki kekuatan untuk membentuk opini seseorang dan pandangan pemain terhadap berbagai isu sosial, budaya, politik, dan bahkan mampu mempengaruhi politik itu sendiri dalam skala kecil sampai global. Maka dari itu para pengembang game jangan Cuma peduli uang konsumen saja tetapi harus pahami konteks sosial dan budaya dan konsekuensi dari konten game yang akan dirilis. Dan juga jangan glorifikasi kekerasan dan konflik karena game mereka dapat mengubah dan membenrtuk pandangan dan opini seseorang sehingga mereka juga ikut bertanggung jawab atas perlakuan sampai diskriminasi yang dialami komunitas tertentu yang mereka masukkan kedalam game mereka. Jika merasa tidak sanggup maka bisa libatkan konsultan seperti Sweet Baby Inc atau tim yang memiliki latar belakang budaya dan sosial yang beragam untuk memastikan representasi yang adil dan dapat diterima.
Rangga Fernando_20230510097_Kelas H_AIK 2 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.