Mohon tunggu...
Rangga Dipa
Rangga Dipa Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

write a story to inherit my grandchildren.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

The Betrayal

15 Oktober 2024   02:54 Diperbarui: 15 Oktober 2024   02:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TRIGGER WARNING!

DISCLAIMER:

Tulisan mengandung unsur (18+) karena memuat kekerasan dan kata-kata kasar. Tulisan ini dibuat untuk melawan suara-suara yang menganggap bahwa objektifikasi wanita adalah hal lumrah.

Mari kita bijak dalam melihat situasi sosial khususnya yang terjadi masa kini. Jika bukan dari kita, maka siapa lagi?

Selamat menikmati.

***

Agaknya pagi ini aku terjaga dengan kepala seperti ditusuk pasak besar. Jari jemariku terjatuh di pinggiran ranjang menyentuh lantai-lantai yang dingin. Mataku mengerdip untuk merespons hangatnya serpihan cahaya matahari yang mengintip dari sela-sela jendela.

Aku melihat selimut harum pewangi bunga telah berserakan di lantai, tidak biasanya merasakan diriku yang gugup untuk menghadapi hari. Tidak ada letupan semangat atau suntikan motivasi yang menyambar saraf-saraf di dalam tubuh ini.

Semuanya datar dan mati.

Aku terduduk. Seketika bagian selangkangku seperti menyetrum lalu menjalar hingga vagina. Sialan, sakit sekali! Aku meremas perut sebab rasa sakitnya telah menjalar sampai sana. Seharusnya ini menjadi hari yang tepat untuk lanjut menulis naskah film pendek yang aku janjikan kepada Ranendra Pratama---sutradara ekstrakulikuler film di sekolah kami yang dikenal cekatan, tegas, galak, dan suka menuntut itu selesai hari ini.

Percuma saja meminta toleransi darinya, kalau sudah janji akan diselesaikan minggu ini, ia tidak akan berhenti memberondong tagihan "Mana naskahnya? Mana janjimu? Kok enggak selesai-selesai?" hingga ia puas melihat semua hasil kerja keras rekannya di depan mata, baru setelah itu ia akan menunjukkan senyum tipis hingga mata beloknya menyipit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun