Mohon tunggu...
Rangga Dipa
Rangga Dipa Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

write a story to inherit my grandchildren.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nona Muda Suka Duduk di Jendela

10 September 2024   11:14 Diperbarui: 18 September 2024   23:56 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya, saya mengira malam ini akan menjadi langkah manis bagi kami berdua. Nampaknya takdir tengah berkonspirasi dengan langit malam, alih-alih menunjukkan keindahan melalui jendela megah ini hanya sebagai pengalih perhatian ihwal kenyataan pahit yang akan saya ungkap.

Nona Muda suka duduk di jendela, pamit. Ratusan tahun kemudian saya masih berdiri merenungkan kejadian itu. Walaupun raga saya sudah tidak ada, rasa kehilangan itu ternyata masih menetap hingga detik ini.

Sekarang Batavia berubah menjadi Jakarta. Gedung ini beralih fungsi sebagai museum nasional. Tak ada lagi warna biru di bawah merah putih.

Jendela ini akan selamanya menjadi saksi bisu dari kisah antara kau dan saya. 

Kani Swastika. Saya rindu.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun