RANGGA ANANDAÂ
- PRODI SENI MUSIK 2021
Lahir di Bandung. 7 juni 2003 kota Lembang. Memulai pendidikan SD di SDN Barulaksana di daerah Lembang 2009-2015. SMP Kahuripan 2016-2018. SMA Negeri 2 Lembang 2019-2021.
Setiap manusia memiliki perjalanan hidup yang berbeda-beda dan tentunya bersama dengan tantangannya masing-masing, begitupun dengan saya yang berkecimpung di dunia musik tanah air ini. Dipertemukan dengan musik oleh orang tua pada saat saya berumur enam tahun dan bernyanyi di acara-acara kecil seperti HUT RI, perlombaan sekolah dan acara keagamaan.
Dipertemukan dengan Musik
Berawal dari Bapa yang suka menyetel lagu-lagu lawas dan Ibu yang selalu bershalawat setiap hari dan pada saat itu saya hanya tahu bahwa musik itu hanya sekedar bernyanyi hingga pada saat saya berumur 12 tahun sebagai kado ulang tahun bapa membelikan Drum untuk saya, pada awalnya saya bingung kenapa harus Drum yang dimana saya pada saat itu saya lebih suka bermain game console daripada musik, tetapi mau tidak mau saya harus menerimanya karena itu pemberian.
Â
Belajar Drum
Karena dihadiahi alat musik maka sangat keterlaluan jika tidak mau mempelajari serta memainkannya, bersama dengan Bapa saya diajarkan cara  memainkan beat, bapa mengetahui hal itu karena memang bapa pemusik juga tetapi dia seorang guitaris maka kurang juga pengetahuan tentang Drum, jadi dia memanggil temannya yang berkarir di bidang musik setiap seminggu sekali untuk mengajarkan saya tetapi hal itu tidak berkunjung lama karena kesibukan dia, pada awalnya saya memutuskan untuk autodidak tetapi bapa menyarankan saya untuk masuk les Drum di daerah Bandung bernama Tataloe Music Percussion.      Â
Les Drum
Masuknya saya ke SMP berbarengan dengan masuknya les Drum saya, seminggu dua kali sepulang sekolah saya pergi diantar saudara saya untuk les Drum, di Tataloe saya diajarkan cara melatih pergelangan, memukul, memegang stick drum dengan benar serta diajarkan untuk membaca notasi.
Selain mempelajari Drum di Tataloe juga saya dipertemukan dengan perkusi karena pada awalnya Tataloe pada tahun 1999 merupakan kumpulan personel mahasiswa Seni Musik UNPAS yang mengeksplorasi bunyi dari bahan-bahan bekas seperti wajan, panci, velg mobil, paralon, botol dan lainnya yang dibunyikan dengan ritmik yang terstruktur hingga menghasilkan warna bunyi yang kebih kaya dan berbeda, beruntungnya saya les di sana karena mendapatkan beberapa ilmu yang mungkin tidak didapatkan di tempat les lainnya.