Sebab rencana akan tetap berjalan. Pak lurah akan mendirikan bilik pelacuran bagi tentara-tentara yang sakit pelir itu di desa amben rempak.
Pak lurah tidak peduli dengan nasib gadis-gadis yang lain, toh mereka tetap akan hidup. Lain jika menolak.
Saat semuanya telah pupus harapan dan dirundung nestapa, mandung menjelma jadi malaikat maut yang ganas.
Setiap malam mendatangi bilik pelacuran dan menggorok leher nipon di hadapan perawan yang akan mereka ganyang.Â
Gadis-gadis perawan itu selamat dari para bajingan yang ingin menjadikan mereka sebagai mainan pemuas nafsu belaka.
Kabar matinya pasukan jepang itu sampai juga ke telinga panglima tinggi. Tidak ingin pasukanya di babat habis oleh perempuan jalang.
Panglima tinggi jepang akhirnya memerintahkan pasukannya untuk membantai semua warga desa amben rempak tanpa pilih - pilih.
Dikirimkan pasukan nipon yang lebih banyak ke desa amben rempak untuk membumi hangus.
Ketika di tengah jalan mereka dihadang oleh mandung muda dengan tanpa busana.
" Berhenti disana, jika kalian hanya ingin kemaluan wanita, tak perlu lah menumpahkan darah". Teriak mandung muda menurut cerita
" Mereka semua tidak berdosa, adalah aku yang memenggal para bajingan itu".