Mohon tunggu...
Rangga Aris Pratama
Rangga Aris Pratama Mohon Tunggu... Buruh - ex nihilo nihil fit

Membaca dan menulis memiliki kesatuan hak yang sama, seperti hajat yang harus ditunaikan manusia setelah makan dengan pergi ke toilet setiap pagi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Keberanian untuk Aling

17 Maret 2022   09:49 Diperbarui: 7 April 2022   14:41 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kusno lebih terdepan dalam hal memikat aling, kusno memang punya perawakan tampan dan sepertinya akan tumbuh gagah besar nanti. Kusno juga maju di sekolah, dan rangkingnya tidak pernah turun dari tiga besar begitu pula aling.

Mereka saling bersaing menjadi yang teratas dan saya sudah puas sekedar naik kelas. Kusno selalu mampu memukau aling dengan kepandaiannya dan karena aling suka bergaul dengan anak yang pandai, kusno menjadi salah satunya.

Pernah sekali dalam kelas Pak Cokro, aling mengungkapkan ketertarikannya terhadap ilmu pengetahuan dan segala sesuatu mengenai keajaiban daya cipta akal budi manusia. Saya hanya mampu mengaguminya dan kusno selalu bisa mendampinginya.

Rupanya keputusan baba ho untuk bersyahadat membawa berkah tersendiri bagi saya, sejak aling mengenal aksara arab, aling lebih sering membelandang waktunya pada saya seorang.

Sebab kusno tidak terlalu pintar mengaji dan lebih suka keluyuran bersama masmusso dari pada tekun membaca alip ba ta. Alhasil saya kuasai sendiri waktu bersama aling.

Kini saya seolah menjadi dokter bagi aling yang saya anggap pura-pura menjadi pasien saya sebab penyakit rajin dan suka belajarnya itu sudah tidak mampu disembuhkan lagi.

Memang saya sudah diajar bapak mengaji sedari kecil, dan baru sekarang saya merasa diri saya beruntung memiliki kemampuan mengaji arab melebihi teman-teman lain.

Dulu saya sering iri pada teman-teman saya, dan berfikir betapa kakunya bapak saya mengurung saya bersama kitab-kitab. Sementara yang lain masih asik bermain, saya harus sudah mandi dan memakai sarung lengkap dengan peci dan berada di langgar mengeja arab.

Sekarang semua itu mulai masuk akal bagi saya dan saya mulai menikmati kebolehan saya ini.

Saya menjadi sering ditugaskan bapak untuk menggantikannya mengajari aling.

Alasannya tentu supaya aling dapat mengejar ketertinggalannya dari teman-temannya yang lain, sebab itu saya wajib memberinya les privat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun