Pikirannya yang gila itu membuat rasa malunya tak sudi mengabdi kedalam dirinya. Menurut cerita yang saya dengar, dulu perempuan itu waras bukan main.
Ia adalah putri tunggal dari seorang kaya yang memiliki hampir seluruh sawah di daerah tempat ia pernah tinggal. Namun kesialan datang setelah keluarganya menikahkannya dengan kepala desanya yang baru saja terpilih.
Pernikahnnya di gelar mega mewah dengan pertunjukan wayang digelar sebulan penuh.Â
Tapi setelah beberapa tahun ia tak kunjung dikaruniai anak dan setelah suaminya tidak lagi menjadi lurah suaminya itu kemudian menjadi pemabuk dan penjudi, hari-harinya dihabiskan di meja judi bersama botol-botol anggur hingga akhirnya mati karena perutnya tak mampu lagi menampung anggur bergentong-gentong itu.
Keluarga dari pihak suami menuduh nya sebagai penyebab kematian suaminya. Dan akhirnya perempuan itu menjadi gila karena beban tekanan.
Cerita lain menyebutkan bahwa perempuan itu dipaksa mengawini pak lurah karena bapaknya terobsesi untuk menjadi keluarga yang paling kaya di daerah mereka. Tapi ternyata keluarga pak lurah pintar bermain siasat.
Pada akhirnya keluarga pak lurahlah yang menguasai harta mereka setelah berhasil membunuh orang tua perempuan itu, setelah dengan sengaja terlibat kecelakaan mobil.
Dan setelah berhasil menguasai hartanya secara penuh suaminya mundur sebagai lurah yang sebenarnya hanya bohong-bohongan.Â
Suaminya itu sebenarnya mantan narapidana narkoba dan kelakuanya memang buruk sejak awal, satu-satunya kelebihan suaminya itu adalah pintar bergaul, sebab sehari setelah ia dinyatakan bebas, orang-orang ramai berkumpul di rumahnya.
Mula-mula orang-orang berpenampilan seperti preman selanjutnya disusul pejabat-pejabat RT dan RW lalu masyarakat secara umum dan mulailah ia berkampanye dan setelah itu secara sah terpilih menjadi lurah.
Perempuan itu sebenarnya tidak cinta pada pak lurah namun ia tak kuasa menolak permintaan ayahnya yang sudah renta.Â