Mohon tunggu...
Randy Jullihar
Randy Jullihar Mohon Tunggu... Scientist -

A scientist, Father, Husband,Writer, Story teller, Analizer and Open minded reader

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fabel - Capung yang Pandai Bersyukur

6 November 2017   08:45 Diperbarui: 6 November 2017   09:11 4220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ipung adalah seekor capung. Semua capung hanya mempunyai umur sehari saja" Kakek Uya menjelaskan

"Ta.. tapi" Cici tak tahan menangis mendengar penjelasan si Kakek.

"Kakek ingin kita mengambil pelajaran dari Ipung. Ipung mengetahui umurnya yang singkat. Tapi apakah dia Mengeluh? Tidak. Dia berfikir waktunya terlalu berharga kalau hanya untuk digunakan untuk mengeluh. Dia lebih memilih untuk mengisi hidupnya dengan senyuman dan kemanfaatan untuk semua hewan dan manusia yang ada" kata Kakek tersenyum

Cici terharu dan tersadarkan dengan penjelasan si kakek. Seharusnya dia tidak selalu mengeluh dengan apa yang dia miliki

"Aku menyesal selalu suka mengeluh, harusnya aku bersyukur dan bermanfaat untuk yang lainnya" kata Cici kepada Kakek Uya dengan sungguh-sungguh

"Betul Sekali,banyak sekali yang bisa kita syukuri di hidup yang indah ini. Dan kau Cici, kau pun bisa bermanfaat dengan membantu melubangi tanah-tanah untuk menggemburkan tanah. Sehingga tanaman disekitarmu bisa tumbuh dengan suburnya karena tanah yang kau gemburkan itu" Kakek Uya meneruskan penjelasan nya

"Betul sekali kek! Mulai besok aku tidak akan mengeluh dan akan bersemangat bekerja keras menggemburkan tanah. Sehingga semua tanaman akan tumbuh subur dan bermanfaat untuk orang-orang dan hewan-hewan yang menggunakan atau memakan tanaman tersebut" Kata Cici dengan semangat dan ceria.

Cica dan Kakek Uya kemudian berjalan pulang ke rumah nya. Mereka mengucapkan terima kasih dan selamat tinggal kepada Ipung yang sudah mengajarkan tentang bersyukur dan indahnya kehidupan dunia ini dengan saling member manfaat. Mulai dari hari itu, Cici tidak pernah menyerah dan selalu bersemangat untuk menolong dan member manfaat kepada siapapun yang membutuhkan nya. Cici pun selalu hidup bahagia karena melakukan itu semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun