Tak seorangpun sadar, salah satu sosok yang tadi terbujur kaku itu sebenarnya belum benar-benar mati.
Ia segera beringsut keluar ketika memastikan tak ada siapa-siapa di sekitar. Terlatih untuk pura-pura mati hingga nyaris tak dapat dipercaya, sosok itu dengan puas berdiri di sisi peti jenazah yang lain.
"Tak percuma bertahun-tahun aku melatih pernapasanku saat dalam kesunyian menangkap ular-ular hidup sebagai santapan di Lorong Bawah Tanah."
Zeus tersenyum puas, sekali lagi dalam dua dasawarsa, ia berhasil 'mempermainkan kematian'.
Di luar sana, sedang terjadi kehebohan. Ocean dan Lilian lagi-lagi dikejutkan dengan apa yang baru saja terjadi...
Flashback ke Beberapa Saat Sebelumnya...
Earth telah mencapai pelataran belakang puri yang siang itu kebetulan sangat-sangat sepi. Seakan-akan semua orang terhisap ke area lain dan memberinya kesempatan leluasa untuk melakukan kehendaknya.
Diletakkannya botol kaca berisi pesan di pintu utama belakang puri, memastikan benda itu akan segera ditemukan.
Lalu ke sekeliling pagar hidup yang berada di area belakang puri, disiramkannya beberapa botol minyak tanah. Ia tahu benda cair itu bisa menimbulkan api, seperti yang biasa digunakan Lilian untuk lenteranya dahulu.
Dan tentunya ia tak melupakan pemantik yang ia dapatkan dari dapur.
Cukup untuk menarik perhatian Ocean dan memaksanya hadir dalam pesta ulangtahun terakhir kami besok! Reuni tiga bersaudara yang takkan pernah terlupakan! Ha ha ha ha ha...