Ia merasa, kalaupun ia salah gerak sedikit dan jatuh ke bawah sana, ia takkan mati. Minimal patah tulang atau menjadi cacat.
Ia kadang merasa dirinya begitu rendah dan tak ada artinya. Ia sudah bosan mengerang dan menangis sendirian dalam kegelapan.
Penemuannya, dunia luar yang cerah dan sosok seorang gadis yang mempesona sekaligus membelenggu hatinya seakan hanya boleh sesaat saja ia nikmati.
Sekarang ia kembali menjadi seorang pengembara di pulau kelahirannya sendiri. Jauh dari siapa-siapa, bahkan Lilian dan Emily.
Hari yang Hannah Si Tua maksudkan semakin dekat. Ia tak mengerti tanggal-tanggal, namun di Lorong Bawah Tanah Hannah pernah menunjukkannya 'berapa matahari terbenam lagi ia harus lalui sebelum ia harus meraih Pedang Terkutuk itu dan membinasakan seluruh keturunan Vagano.'
Namun sekarang semua itu sudah tak terlalu penting lagi. Ia hanya inginkan satu hal.
Dicintai oleh Emily.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H