"Buka pagar blokiran kalian dan izinkan kami masuk, atau aku takkan segan-segan menyarangkan satu timah panas ke dalam kepala guruku ini!" desak Leon.
"Astaga, peluru kami tinggal sedikit, Dokter!" lapor salah seorang anggota kepada Kenneth, "Apa yang harus kami lakukan?"
"Keluarkan peluru-peluru berisi antivirus itu, gunakan sebagai ganti amunisi biasa!"
***
Sementara itu, ketegangan di pemakaman massal juga masih terjadi. Lady Rose diam-diam sudah menggenggam pistol magnumnya. Ia siap segera mengeluarkannya apabila Edward Bennet berani berceloteh sepatah katapun kepada Orion.
Tetiba di antara mereka semua seseorang hadir, "Tuan Orion! Saya berhasil menemukan orang-orang yang melakukan pemadaman mendadak di pembangkit tenaga listrik kita! Saya memberi mereka minum anggur hingga mereka mabuk dan akhirnya mereka mengakui semua perbuatan mereka! Pelaku sebenarnya, orang yang menyuruh mereka sudah saya ketahui!"
Orion terhenyak, "Benarkah? Syukurlah! Setelah ini, jangan biarkan ia lolos!"
"Tuan Westwood, apa-apaan ini?" gusar Lady Rose, terpaksa sekali lagi menunda rencananya.
"Pelakunya ada di sini, Milady!" Henry menunjuk Edward Bennet, "Orang ini yang telah melakukannya! Ia bukan seorang pendeta! Pendeta Chestertown yang sesungguhnya... sudah tiada!"Â
(bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H