Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 125)

30 Mei 2023   15:27 Diperbarui: 30 Mei 2023   15:43 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidaaak!"

Jeritan spontan Rani itu gegara ia baru saja melihat ada sosok yang jatuh tertembak.

Bukan, bukan Leon Delucas, melainkan sesosok mayat hidup yang berlari muncul dari balik kegelapan hampir saja menyerang pemuda itu. Seseorang dari kelompok survivor penguasa pompa bensin baru saja membuat keputusan bijak sekaligus fatal!

Leon sendiri masih berdiri, bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Susah payah ia mencoba mencerna semuanya. Saat ia masih berjalan dengan gagah berani, tetiba Rani muncul, berusaha mencegahnya. Pemuda itu sadar keberadaannya telah diketahui semua orang, bahkan sempat berada di bawah bidikan senjata-senjata api dari tempat yang sedang ia datangi. Lalu...

"Leon, pergi dari sana sekarang juga!" Rani sedikit lagi akan tiba di titik yang sama dengan Leon.

Akan tetapi keduanya tak bisa langsung saling mendekat. Rani dan Leon terhalang sosok zombie bertubuh setengah membusuk yang jatuh tertembak dan kini terbaring sambil meronta-ronta kesakitan di atas aspal. Makhkluk itu tidak terkena headshot. Tangannya masih bisa menggapai-gapai.

"Watch those freaks!" Kenneth dan semua anggota go downtown serentak maju dan mulai menembak dengan senjata api apapun yang mereka miliki.

Begitu pula kelompok penyabotase pompa bensin. Mereka tak bersekutu tetapi kini harus sama-sama kompak menembaki mayat-mayat hidup yang berdatangan gegara suara-suara yang menandakan kehadiran manusia.

"Irit amunisi! Jangan tembak secara membabi buta!" titah Kenneth kepada semua anggota rombongannya.

"A-a-apa yang terjadi?" Rani juga melihat sekeliling sambil menyiagakan pentungannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun