"Mereka sedang menjarah..."
Tubuh Rani lemas, nyaris putus asa. Ia merasa rombongannya kini terpacak atau terkepung.
Korban-korban Octagon jauh lebih banyak kali ini, mungkin puluhan? Kami jelas kalah jumlah. Kami takkan bisa melawan mereka meski berdua puluh dan bersenjata lengkap! Orion, apa yang harus kulakukan? Akankah hidupku berakhir malam ini? Masih dapatkah aku pulang dan berjumpa lagi denganmu?
***
Orion berusaha masuk ke area kamp Edward Bennet, sayangnya petugas-petugas rekrutan mereka sendiri langsung mencegatnya.
"Tuan Delucas, maaf, malam-malam begini, Anda mau ke mana?"
"Aku ingin bertemu dengan Rev. Bennet. Ini sangat penting."
"Sayang sekali, beliau sedang tidak ada di sini. Bapak pendeta pemimpin kami sedang berada di main mansion untuk bicara dengan istri Anda."
Orion tak ingin berbantah, memilih untuk mengalah meski kecurigaannya makin bertambah. Uh, aku semakin yakin, ada hal lain yang diinginkan pendeta palsu ini dari Rose selain suaka dan logistik gratis di kompleks ini. Apakah ia berusaha 'menjaga rahasia mereka' atau sebaliknya, memecah belah kami semua?
Orion kembali ke main mansion. Tetapi ia tak langsung masuk ke lobi. Pintu ganda ternyata tak tertutup rapat sehingga percakapan di dalam ruang muka itu terdengar dari luar. Suara seorang pria! Edward? Pemuda itu segera mencuri dengar.
"Lady Delucas, saya datang membawa pengakuan yang sangat menyedihkan. Semoga Tuhan mengampuni dosa-dosaku ini. Saya ingin mengaku bertanggung jawab penuh atas semua tragedi yang terjadi malam ini!"
(bersambung)