Pasangan itu nyaris meloncat dari ranjang. Mereka lupa bahwa keduanya telah sekian lama bersama hingga lupa pada orang-orang yang mungkin mencari mereka! Terburu-buru mereka berpakaian serapi mungkin, melepaskan cincin-cincin pernikahan mereka dan menyimpannya di dalam ransel Rani, begitu pula akta nikah resmi yang harus tetap menjadi rahasia hingga tiba saatnya nanti!
"Ingat, Rani, please keep all of that as a secret!" Orion segera mengambil masker baru yang diberikan Rani dan mengenakannya. Ia bersyukur pakaiannya masih cukup bersih sehingga takkan mencurigakan.
"Yes, I will!"
Keduanya segera menuju pintu.
"Oh, Leon, Grace!" sambut Rani kepada kedua anak didiknya.
"Papa Orion, mengapa Anda di sini?" Leon tak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Begitu pula Grace, "Kami menunggu cukup lama, kelihatannya Anda lupa bahwa sedang mengajar kami!"
"Uh, sedari tadi aku bergelut mencari sinyal ponsel, sayangnya belum ada! Operator Everopa memang sudah down total!" Rani mengeluarkan ponsel dan berpura-pura sibuk mengeceknya.
"Aku baru saja singgah selepas melihat aktivitas Lab Barn, hanya mengambil barang jarahan yang kutitipkan di ransel Nona Maharani dalam perjalanan ke Chestertown! Itu saja, kok!" Orion tersenyum semanis mungkin, "Ranselku sudah penuh mie instan, jadi kutitipkan beberapa kotak kopi khas Evernesia di ransel Nona Maharani!"
Rani bergegas ke dalam lalu mengambil, membuka ranselnya untuk mengambil benda yang Orion sebutkan. Syukurlah drama dadakan mereka sejauh ini berjalan cukup lancar!
"Oh, betul yang itu, terima kasih, Nona Rani! Kalau begitu aku mohon diri dulu! See you guys soon! Terima kasih, Nona Rani, atas kopinya!" Orion memberi tabik, menyambar jaket dan segera berlalu.
"Nona Rani juga masih harus mengajar kami di perpustakaan!" Leon berkeras untuk menghabiskan waktu bersama guru idolanya! Demikian pula Grace yang semakin penasaran saja pada semua kebetulan yang terjadi!