Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 102)

15 Mei 2023   08:59 Diperbarui: 15 Mei 2023   11:05 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Keduanya duduk di atas rerumputan tak jauh dari malam Rev. James.


"Sebetulnya saya masih sangat heran, mengapa Lady Rosemary tidak mengundang almarhum Rev. James sebagai pendeta terpandang yang memberkati pada upacara pernikahannya dengan Anda. Ia digosipkan sedang sakit keras sehingga terpaksa digantikan oleh Rev. Edward Bennet, pendeta baru yang kurang dikenal. Jika memang demikian, tak mungkin beliau bisa pergi dan tiba di sini dalam keadaan begini, apalagi tak termasuk rombongan kamp Rev. Bennet. Apa atau siapa yang beliau cari? Saya tak habis pikir."


Orion terdiam. Apakah Tuan Henry Westwood bisa dipercaya? Meskipun ia berhati baik, tetap saja pernikahanku dan Rani sementara ini masih harus menjadi rahasia! Tak mungkin bisa kukatakan, bisa saja ia kelepasan bicara apabila terdesak.


Akhirnya Orion menjawab senetral mungkin, "Kurasa pasti ada alasan kuat untuk itu, Tuan! Tak mengapa, bagiku sama saja siapapun pendeta kami. Sekarang mari kita kembali dan membersihkan diri. Sewaktu-waktu Rose dan semua orang akan mencari kita!"


"Baiklah, saya mengerti! Mari kita kembali, kita pastikan hal menyedihkan ini menjadi rahasia untuk sementara!"

**********


Sementara itu Maharani berada tak jauh dari bangunan garasi. Mengintai dari kejauhan, tepatnya dari balik kerimbunan pepohonan perkebunan, ia menunggu tanda-tanda keberadaan Orion.


Masih terbayang semua yang saat itu ia alami saat bertemu dengan sosok terluka itu. Ia tak yakin bila hingga sekarang sosok itu masih bertahan.


"Apakah aku harus ke sana lagi?" monolog Rani.


Tetiba ia harus mengurungkan niat karena pintu garasi terbuka dari dalam. Betapa terkejutnya Rani karena melihat dua pria yang sangat ia kenal, walau bermasker, keluar dari tempat itu sambil membawa senapan dan sekop. Yang lebih tua tak lupa mengunci pintu ganda baik-baik sebelum mereka berpisah menuju arah berlawanan.


Astaga, bukankah itu Orion dan Tuan Henry Westwood? Apa yang mereka baru saja perbuat dengan semua benda itu? Oh, tidak! Orion menuju ke arahku!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun