"Baiklah, kita buka pintu ini dalam hitungan tiga, dua, satu..."
Kedua pria itu segera membuka pintu dan masuk. Sosok zombie Rev. James di baliknya spontan terdorong jatuh ke lantai. Orion bergegas menutup pintu. Henry belum lagi tahu siapa targetnya, akan tetapi semua instruksi Orion segera ia lakukan. Senapannya dilengkapi peredam, sehingga tak sedikitpun timbul suara mengejutkan.
Semua terjadi begitu cepat. Bagai adegan lambat di sebuah film, tubuh pria setengah baya itu terkulai ke samping tanpa perlawanan, seolah tahu sudah jalan nasibnya.
"Reverend James, maafkan kami!" Orion segera berlutut dan memeriksa.
"Astaga, Reverend James?" Henry Westwood baru menyadari siapa yang ia baru 'bebaskan'. Namun sudah terlambat untuk terkejut maupun menyesal.
Zombie itu ternyata belum lagi tamat, tangannya masih menggapai-gapai lemah. Walau berurai air mata, Orion masih bisa melihat bibir kehitaman pendeta itu mengucapkan tanpa suara, Terima kasih, kalian berdua... Kini aku bisa beristirahat dengan tenang. Tuhanku, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku...
(bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H