"Oh, baiklah kalau begitu, just be careful!" Henry mengangguk. Ia sudah menyiagakan senjatanya, sepucuk senapan berburu. Ia selalu berharap takkan pernah harus menggunakannya.
Orion masuk. Pintu garasi itu kembali ia tutup. Tercium aroma pengap khas bangunan tua bercampur tanah dan anyir darah.
Tadi pagi aku tak seberapa sadar karena mengantuk, tetapi siang ini bau tak sedap begitu pekat menguar! Jika tidak dari bangkai, pasti dari luka yang membusuk!
Orion ingin sekali memanggil nama Rev. James, tetapi ia ragu. Atau barangkali karena ia tak siap menerima kenyataan? Bagaimanapun, ia harus tahu semua kebenaran sampai ke akar-akarnya!
"Selamat siang! Aku Orion Brighton. Siapapun kau, kumohon keluarlah. Aku akan menolongmu, aku janji takkan menyakitimu!"
Bermenit-menit berlalu. Tak ada jawaban. Orion mencoba untuk berkeliling melihat-lihat semua kolong mobil lama dan celah di antara kendaraan-kendaraan roda dua milik semua keluarga Delucas. Terlalu gelap untuk tahu apa atau siapa yang ada.
"Jika Anda tak menyerahkan diri, kami dengan amat terpaksa akan melakukan pembersihan dengan senjata!"
Akhirnya terdengar suara, bukan langkah-langkah kaki, lebih seperti tubuh bergeser atau terseret di lantai.
"Tetapi, aku sudah jatuh sakit. Tuan Orion Brighton, mengapa Anda datang ke sini? Segeralah pergi jauh-jauh dariku! Aku sudah bawakan yang kalian butuhkan. Sekarang kapan saja kalian bisa bebas dari sini..."
Suara itu!
Orion setengah berlari menghampiri sosok yang masih enggan menampakkan diri. Ia tahu, sungguh ia tak siap menghadapi kenyataan ini.