Rani merasa pinggangnya dipeluk dari belakang. "Orion!" tetiba napasnya sesak, "duh, kau mengagetkanku!" jantungnya ikut berdebar-debar.
"Maaf," pemuda itu tertawa kecil, "aku di sini hanya sebentar saja, I miss you! By the way, tadi apa maksudmu bermain kaki denganku?"
Rani mengeringkan tangan sejenak dengan celemek lalu meraba saku blusnya. Disampaikannya amplop misterius dari sosok di garasi.
"Apa ini?"
"Buka saja. Cepat, sebelum Leon dan Grace muncul!"
Orion menerima, menoleh sejenak ke kanan-kiri lalu bergegas membuka benda pemberian istrinya. Ia terhenyak, lalu mendekat lagi sambil berbisik di telinga Rani,
"Oh my God. Rani Sayangku, dari siapa kau bisa mendapatkan benda-benda ini?"
(bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H