"Tembakanmu jitu, Sayang. Namun sepertinya kali ini kita tak seberuntung yang pertama! Rekan-rekan mereka seperti 'menyadari' ada yang tak beres!"
Orion berdiri, diikuti Rani. "Apa yang harus kita lakukan?"
"Sebentar lagi kita harus maju dan menembak dari jarak dekat. Ibuku dalam bahaya besar, dan aku takkan membiarkan nyawanya terancam!" geram Orion, "Rani, kau masih punya amunisi? Sediakan, jadi begitu habis bisa segera mengisi ulang.
Shotgun-ku masih berisi cukup peluru untuk beberapa makhluk itu! Kau cukup mem-backup saja seandainya ada tembakanku yang kurang tepat!"
"Baiklah, headshot?"
"Ya!"
Lady Magdalene juga bergerak cepat, ia berlari ke ruang koleksi dan meraih sepucuk hunting rifle dari lemari suaminya. Memang senjata itu sangat baik walau sedikit terlalu panjang untuk ukuran tangan wanita. Pada awalnya sedikit kesulitan, Mag berhasil juga membawanya ke lobi.
Ia bisa mendengar beberapa tembakan di luar. Tampaknya tim penyelamatnya sudah duluan melakukan pembersihan!
Orion dan Rani sudah semakin dekat. Rencana mereka pada awalnya berjalan lancar. Satu persatu zombie yang menghalangi bertumbangan. Kedua pasangan itu tak sadar jika...
"Watch out, Son!" Lady Mag tetiba membuka lebar-lebar pintu main mansion dan mengarahkan rifle-nya ke kejauhan.
Rani sejenak mengira ibu mertuanya hendak menembak mereka, namun begitu ia berpaling, ternyata beliau menyasar satu zombie yang muncul di belakang Orion dan dirinya!