Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 93)

9 Mei 2023   10:56 Diperbarui: 9 Mei 2023   11:09 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku bukan seorang weapon expert, ahli senjata, namun kurasa senjatamu itu one of the best!"

"Are you sure?"

"Yes!"

Rani yang belum begitu percaya diri itu berusaha keras mengarahkan senjata kecilnya. Genggamannya masih bergetar. Orion tahu, Rani memang tadi berhasil 'membersihkan' satu, namun senjata api ini masih sangat baru baginya. Didekapnya dan ditatapnya mata Rani.

"Look into my eyes. No need to worry, you can do it!"

Rani seakan mendapatkan suntikan rasa percaya diri ekstra. Tatapan Orion yang selalu penuh cinta itu bagaikan booster yang menambah keyakinan. Dan satu peluru segera meluncur mulus...

Sementara dari dalam lobi, Lady Magdalene menyaksikan semua pengepungnya dengan tegang. Ia tadi tak yakin bisa bertahan, namun satu zombie yang jatuh menyadarkannya bahwa pertolongan, entah dari pihak mana, telah datang.

"Aku juga bisa menembak dan ikut serta beberapa event perburuan, tetapi itu sudah lama sekali. Senjata milik almarhum suamiku, ayah Orion..." ia teringat jika masih ada peninggalan senjata di ruang koleksi, "Apakah masih berfungsi? Kurasa sudah saatnya mencoba lagi!"

Belum sempat ia beranjak, satu lagi zombie jatuh tak jauh dari depan pintu utama.


Namun kali ini tak seperti tadi. Jatuhnya 'rekan' kedua dari antara mereka sepertinya sudah disadari oleh yang lain. Kali ini gerombolan mereka mulai restless alias gelisah. Mungkin masih ada naluri terpendam, jika bukan satu-dua panca indra yang masih berfungsi. Beberapa coba-coba mengetuk jendela, bahkan mendorong-dorong pintu ganda. satu-dua yang mencoba, lama kelamaan hampir semua zombie ikut melakukannya!

Di kejauhan, Orion dan Rani semula ingin bersorak, tetapi sadar jika ini masih far from over!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun