Rani merasa geli dengan usaha suaminya merilekskan suasana, walau keadaan ini masih cukup menegangkan baginya.Â
Keduanya buru-buru mengisi ransel mereka dengan beberapa bahan makanan yang belum mereka miliki di kompleks Delucas. Orion setengah bercanda meraih beberapa kotak alat kontrasepsi lalu memamerkannya kepada Rani.
"Look what I've found! Dengan ini kau takkan kebobolan!" di balik maskernya Orion sedang menyeringai girang, disambut jengah Rani yang juga tak terlihat.
"Bagaimana jika Rose tahu? Tidakkah ia akan curiga?"
"Well, aku punya kamar sendiri di mana ia tak berhak melanggarnya!" Orion berjalan lagi ke rak lain dan meraih beberapa barang lagi.
Rani nyaris berteriak kegirangan saat menemukan mi instan Evernesia yang ia cari-cari berikut kecap manis dan asin, sambal botolan serta beberapa bahan masakan instan dari negerinya. "Dengan ini kita bisa membuat masakan yang lezat!"
"Ambillah, asal masih muat. Oh ya, bawakan juga oleh-oleh untuk Leon-Grace yang menunggu di mansion Brighton!"
Keduanya masih asyik shopping sambil berbincang pelan saat Orion yang sedang menghadap jendela depan-etalase toko tiba-tiba terdiam. Suasana berubah tegang, begitu pula ekspresi Orion.
"Hei, ada apa, Sayang?" jantung Rani serasa berhenti berdetak.
"Padamkan senter. Menunduk. Kita akan kedatangan tamu..."
(bersambung)