Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 81)

2 Mei 2023   08:38 Diperbarui: 2 Mei 2023   09:04 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara malam turun semakin larut, kesibukan makin tampak nyata di pelataran dan jalan kendaraan utama kompleks Delucas. Semua kendaraan rombongan Edward Bennet dikawal ketat menuju sebidang lokasi terisolasi di mana mereka akan 'menumpang' selama krisis Octagon. Tadinya dokter Kenneth ingin memeriksa secara intensif kesehatan semua tamu itu, tetapi Lady Rose tidak ingin ada kontak dalam bentuk apapun antara para penghuni 'lama' dan baru. Walau heran, Kenneth terpaksa mengikuti instruksi sang nyonya rumah.

Mungkin saja mereka terinfeksi atau sudah menjadi carrier tanpa disadari. Saat ini tak ada orang asing yang bisa dipercaya 100 persen 'bersih' dari Octagon. Tetapi kelihatannya Rose tak ingin ada komunikasi verbal antara pihak Delucas dan Edward. Aneh, mengherankan dan sangat mencurigakan, tetapi sudahlah. Malam ini aku sudah cukup senang karena mendapatkan 'rekan-rekan baru Russell' dalam berbagai kondisi! Berbagai jenis kelamin dan juga usia akan sangat membantuku menghasilkan vaksin! Kenneth membatin sambil memandang kerangkeng-kerangkeng yang penuh berisi mayat-mayat hidup. Beberapa pria, wanita, bahkan ada anak-anak. Kelihatannya mereka tak ada yang masih bisa berkomunikasi.

Semua mata pegawai kompleks Delucas maupun staf Lab Barn memandang 'peliharaan baru' Kenneth dengan berbagai ekspresi. Sedih, seram, maupun mau tak mau atau enggan membayangkan mereka sewaktu-waktu juga bisa seperti itu. Tak ada yang berani dekat-dekat, hingga Kenneth menitahkan, "Bawa mereka ke Lab Barn, ke dalam Inner Chamber. Ingat, kunci pintunya baik-baik. Aku dan Lady Rose akan pergi dulu untuk memantau lokasi kamp Rev. Edward Bennet."

Sayangnya, mereka lupa memeriksa secara detail bagian bagasi bus-bus para penumpang itu. Tak semua zombie Octagon yang lumpuh sementara akibat setrum berhasil ditangkap. Ada sosok yang berhasil menyelinap ke dalam bagasi.

***

"Jadi, deal. Double dare, double the fun. Ingat, tengah malam pas. Rahasia kita berempat saja."

Setelah acara makan malam berempat saja selesai sekitar pukul delapan, Leon tetap bersikeras ingin ke kota. Akhirnya Grace, Rani dan Orion menyerah. Putra sulung Delucas memutuskan pukul 12 malam nanti mereka jadi berkumpul di 'garasi rahasia', tempat Orion memarkirkan sepeda motornya.

Mereka berpisah dengan janji berkumpul di spot seperti waktu Rani dan Orion 'kawin lari' dua malam silam. Rute rahasia perpustakaan-garasi.

"Awas jika ada yang berani ingkar, aku takkan segan-segan berbuat kenekatan lain. Aku tunggu kalian. Petualangan ini akan sangat seru." Demikian kalimat 'ancaman' Leon sebelum bubar.

Astaga. Aku tak percaya bisa terlibat dengan rencana perjalanan gila ini.

Tak lama, Rani sudah kembali di kamarnya. Berbaring di ranjang, mencoba beristirahat sejenak meskipun ia tak juga bisa tidur. Ia sungguh takut ketahuan majikannya, ini semua di luar kehendak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun