"Selamat malam, Lady Rosemary Delucas yang selalu diberkati Tuhan. Sesuai janji, kami datang untuk memohon belas kasih agar Anda mengembangkan sayap dan melindungi anak-anak kami yang lemah ini. Rombongan yang kubawa adalah survivor-survivor dari panti asuhan dan panti werda, anak-anak yatim piatu dan lansia Chestertown, golongan-golongan yang sangat rentan terhadap infeksi dan serangan korban reanimasi Octagon-33!"
Di depan gerbang kompleks Delucas, Edward Bennet telah berdiri di depan mobil SUV-nya. Di belakangnya antre beberapa bus kecil berisi rombongan yang ia sebutkan.
Lady Rose yang masih berada di dalam kompleks tak tahu haruskah ia jatuh iba atau percaya begitu saja pada semua kata-kata Edward.
Bisa saja penumpang bus-bus itu bukanlah orang-orang itu, melainkan pria-pria bersenjata atau malah calon zombie-zombie Octagon yang ia ingin lepaskan untuk membunuh kami semua! Sekarang, apa yang akan kulakukan?
(bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H