Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 78)

26 April 2023   10:39 Diperbarui: 27 April 2023   05:35 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi desain pribadi

Akhirnya hari kembali senja, langit merah kelam berangsur-angsur menghitam tanpa bintang. Daerah perbukitan sekitar kompleks Delucas yang biasanya diterangi titik-titik kecil lampu dari kediaman dan pertanian lokal malam ini gelap gulita. Pembangkit tenaga listrik lokal kota kecil sudah tak berfungsi, entah telah 'jatuh' akibat sabotase atau karena tak ada lagi seorang pegawaipun yang bisa bekerja.

Chestertown dan sekitarnya telah berubah total menjadi 'kota hantu'. Barangkali para penduduk yang selamat alias para survivor sedang bersembunyi karena takut tertular, maupun karena sudah jatuh sekian korban. Tak ada media massa yang sempat mensurvei atau meliput, semuanya terjadi begitu cepat hanya dalam satu-dua malam!

Orion baru saja diizinkan keluar dari ruang isolasi. Ia terlebih dahulu diperiksa para staf Lab Barn secara intensif agar bersih menyeluruh dari ciri-ciri terinfeksi virus Octagon. Dinyatakan sehat, ia segera dijemput oleh Henry Westwood yang datang tanpa banyak bicara, diutus Rose membantu suaminya membawakan beberapa barang pribadi.

Jalan setapak panjang berliku dan pelataran utama main mansion sangat sunyi dan gelap. Lampu penerang taman banyak yang dibiarkan padam demi penghematan energi. Lampu kristal di langit-langit tinggi lobi tetap dibiarkan menyala tetapi tak semuanya, sehingga menimbulkan kesan remang-remang. Suasana koridor-koridor main mansion pun begitu sepi. Tak ada siapa-siapa termasuk Maharani, padahal Orion begitu rindu kepada pengantin wanita rahasianya itu. Istri 'kedua' yang ia sembunyikan dari semua orang. Sejauh ini keduanya masih 'beruntung', kebersamaan mereka aman, belum terungkap!

Menjelang tiba di koridor kamar, Henry akhirnya buka suara, "Anda diinstruksikan Lady Rosemary untuk segera mandi dan bersiap-siap untuk makan malam bersama pada pukul 19.30. Waktu makan malam keluarga agak terlambat dimulai karena semua penghuni dan pegawai kompleks dan Lab Barn sedang mengikuti briefing dadakan yang diadakan istri Anda di main hall."

Orion terperangah, "Briefing apa, Tuan Henry?"

Sang kepala pelayan berdeham, lalu menyahut enggan, "Mengenai tamu-tamu misterius yang akan datang malam ini."

"Tamu-tamu misterius? Siapa?" Orion menyipitkan mata, "Kelihatannya aku melewatkan semua hal yang terjadi!"

"Ya. Saya juga kurang tahu. Lady Rose tampak sangat resah sejak kemarin malam, sayang beliau enggan bercerita tentang siapa mereka dan mengapa ia akhirnya mengizinkan tamu-tamu itu masuk ke lahan kita! Semoga semua baik-baik saja. Saya mohon diri."

Orion mengangguk, berterima kasih karena telah diantarkan kembali ke kamar pribadinya. Henry memberi tabik lalu segera berlalu.

Mandi, berpakaian rapi, lalu... mencari Rani? Jantung Orion berdebar-debar. Tadi siang setelah energi ponselnya penuh, berkali-kali ia mencoba menelepon Rani tetapi tak juga diangkat. Ia masih belum tahu nasib sang guru masih yang tak menentu pasca melihat keadaan Russell.

Mungkin Rani tak apa-apa, Henry saja tak memberi informasi atau berita lain. Sebaiknya aku segera bersiap-siap agar keluarga Delucas tak mencurigai ketidakhadiranku setelah 24 jam absen dari semua kegiatan. Sekarang yang terpenting adalah mengetahui semua perkembangan terbaru... serta melihat Rani dengan mata kepalaku sendiri!

***

"Bagi tamu-tamu kita nanti telah dipersiapkan sebidang lahan kamp khusus di area perkebunan tak terpakai. Kuharap tak ada seorangpun dari kita kelak mendekat atau coba-coba berkomunikasi dengan mereka. Semuanya termasuk orang luar atau tak dikenal, tak ingin melewati rangkaian pemeriksaan kesehatan. Jadi demi keselamatan kita semua, kumohon untuk tetap menjaga jarak dan selalu waspada!"

Lady Rosemary masih terus memberi briefing di podium saat Orion muncul di pintu utama main hall. Sang penguasa kompleks Delucas untuk sesaat kehilangan kata-kata saat melihat suaminya turut hadir dan memilih duduk di kursi depan, di sebelah Leon, dokter Kenneth dan Grace. Namun ia tak panjang-panjang 'terpesona', hanya berdeham, lalu menyambut seformal mungkin. "Syukurlah, puji Tuhan, malam hari ini suamiku tercinta Tuan muda Orion Delucas telah kembali ke kompleks dan tentu akan dengan senang hati ikut membantu kita melewati masa-masa yang sukar ini."

Maharani juga hadir, duduk di tengah sedikit jauh dari deretan tempat berkumpul keluarga Delucas, bergabung dengan belasan pegawai sesama guru privat. Orion! sedari awal menyadari kehadiran pemuda itu, tak ayal Rani merasa gugup sekaligus begitu lega. Meski belum ada komunikasi, ia tahu suami rahasianya baik-baik saja.

"Baiklah, izinkan aku melanjutkan. Nanti saat tamu kita datang, kita tak usah menyambut. Besok pagi-pagi sekali akan diadakan kegiatan darurat yang tamu kita tak perlu tahu atau ikut campur. Semua pria dewasa diharapkan ikut serta. Kita akan bersama-sama berpatroli, mencari tambahan bahan bakar minyak dan cadangan energi."

Dokter Kenneth seketika berdiri, kelihatannya kurang setuju, "Maafkan intervensiku, Milady. Kurasa tindakan itu belum perlu, juga sangat berbahaya. Kita bukan tentara, sedangkan di luar sana situasi sangat tidak menentu!"

Lady Rose tak perlu waktu lama untuk berpikir sebelum menjawab, "Jadi Anda rela membiarkan kompleks kita gelap tanpa penerangan, hanya menyalakan listrik di Lab Barn saja dan tak ingin pagar-pagar listrik dan fasilitas pengamanan kompleks bekerja sebagamana mestinya?"

Dokter Kenneth kelihatan kesal, namun tak mampu membantah. "Baiklah, namun risiko dari misi ini bukan tanggung jawab kami. Aku hanya seorang dokter keluarga dan... peneliti." Kata terakhir diucapkannya sambil memandang Orion yang kelihatannya tak mendukung siapa-siapa, "Bukankah Anda sudah mengalami sedikit gejala Octagon, Tuan Delucas?"

"Aku? Kurasa... ya. Tidak begitu yakin, namun kemarin kurasa sesak, lapar dan haus luar biasa disertai panas dingin dan lemas. Syukurlah tadi pagi gejalanya berkurang. Mungkin diriku masih dilindungi sebentuk mujizat." Orion tak bermaksud memihak Kenneth, hanya menceritakan pengalamannya sesingkat mungkin.

"Milady Rose, Anda dengar sendiri, Tuan Delucas yang keluar sebentar saja pulang dalam keadaan seperti itu. Bagaimana jika kita terburu-buru keluar dari 'benteng'?" Kenneth segera menyambar.

"Huh, baiklah, nanti kita pikirkan lagi bagaimana solusi dari krisis energi ini." Lady Rose baru saja hendak mengakhiri briefing ketika Henry Westwood tetiba datang dan berbisik memberi informasi di telinga sang nyonya rumah.

"Tamu-tamu misterius Anda sudah tiba. Mereka menunggu di gerbang kompleks kita."

(bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun