Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 73-74)

13 Maret 2023   06:45 Diperbarui: 13 Maret 2023   08:02 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Cih, sedang mengintip, ada saja pengganggu! Seharusnya gadis asing itu bisa kusandera sementara ada kesempatan emas! Tapi tak apa-apa, nanti-nanti saja! Ia kelak harus bersyukur dan berterima kasih kepadaku! Dua zombie yang mendekat ke kompleks baru saja terpaksa kubunuh, berkurang sudah cadangan dua butir timah panasku! Pagar hidup kalian yang tak lagi berlistrik tak cukup untuk melindungi! Rosemary, kau harus tahu sebenarnya biang keladinya adalah aku! Tetapi kau harus bersyukur juga, safe haven-mu masih kulindungi!"

Edward Bennet tergelak sendiri, lalu mengambil teropong lagi, menatap dua mayat zombie yang baru saja menjadi sasaran empuknya. Point blank, menembus otak. Sangat jitu.

Pendeta gadungan itu bergegas menaiki SUV-nya dan berlalu di jalan tebing yang sunyi.

***

Orion juga mendengar dua tembakan itu. Ia berharap tak ada lagi bahaya di kompleks. Semua yang Rose lakukan untuk melindungi kediaman besar dan semua penghuninya percuma saja tanpa listrik.

Walau lampu Lab Barn kembali menyala, kelihatannya belum demikian dengan bagian lain Kompleks Delucas. Pembicaraan dokter Kenneth dan orang-orang di luar masih berlangsung.

"Main Mansion dan seluruh pagar listrik rahasia di sekeliling pagar hidup dan perbatasan dengan area tetangga masih padam! Lady Delucas masih bersikukuh tak mau boros dan menyalakan semua listrik di kompleks. Beliau tadi marah-marah saat Tuan Westwood mengizinkan kami menyalakan genset Lab Barn tanpa restunya!" petugas jaga pertama melapor.

"Huh. Kurasa listrik di bangunan ini masih jauh lebih penting. Semua yang kita lakukan ini tak boleh sampai sia-sia!" Kenneth tak seberapa peduli. Pikirannya masih terfokus pada sosok Russell 'si zombie utuh', begitu ingin segera memulai observasinya!

"Dua tembakan di luar tadi..." si asisten mengingatkan, "Anda semua mendengarnya? Mungkinkah ada tamu zombie lagi?"

***

Leon Delucas mulai berkuda santai seorang diri semenjak tadi Rani berangkat ke Lab Barn. Tak disangkanya akan menunggu sebegitu lama. Ketika kembali ke ranch pada pukul sepuluh kurang, dilihatnya Rani belum juga muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun