Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 70)

11 Maret 2023   20:07 Diperbarui: 12 Maret 2023   06:22 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi desain pribadi

Namun kegembiraan itu tak lama. Staf yang tadi menjaga di depan pintu Rani masuk.

"Maaf, Dok! Saya baru saja dari depan ruang isolasi Tuan Orion Delucas. Nona Maharani Cempaka ada di sana, tadi datang mengantarkan barang atas titah Lady Rosemary Delucas, namun sekembalinya aku, sekarang ia malah pergi lagi entah ke mana! Saya memang ceroboh, maafkan saya!" lapor staf itu.

"Huh, mengapa bisa begitu?" gusar Kenneth sesaat lamanya, "Tapi masalah gadis yang satu ini, sudahlah! Kita biarkan saja, sekarang aku sedang tak begitu peduli, banyak yang jauh lebih penting! Ayo kita ke ruangan Russell dulu, tak ada CCTV jadi kembali aku yang harus turun tangan memantau perkembangannya sendiri!"

Sementara berjalan di sepanjang koridor-koridor suram menuju ke ruangan Russell, staf itu kembali bertanya, "Bagaimana dengan Nona Rani, Dok?"

"Mungkin dia sudah duluan kembali ke main mansion. Dengar-dengar, Tuan Muda Leon mengajaknya berkuda pukul sepuluh pagi."

"Anda yakin, mereka masih aman-aman saja berkuda di lahan seluas ini?"

"Kurasa 'sih begitu! Karena itulah, sistem kelistrikan tak boleh padam! Pagar listrik harus selalu siaga! Tadi sudah kusuruh petugas menyelidiki dan segera mengaktifkan genset darurat!"

Kenneth dan stafnya tiba di depan ruangan-ruangan isolasi Orion dan Russell. Menjenguk sejenak lewat jendela pintu, Kenneth sama sekali tak peduli kepada Orion yang kelihatannya baik-baik saja walaupun sedang duduk gelisah dalam keremangan.

"Well, kelihatannya pasien kita yang satu lagi telah berhasil melewati gerbang-gerbang kematian dan kembali ke Planet Bumi!" dokter muda itu menyeringai, mengambil anak kunci dan membuka lebar-lebar pintu ruangan isolasi Russell.

(bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun