Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 70)

11 Maret 2023   20:07 Diperbarui: 12 Maret 2023   06:22 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada apa?" pemuda itu terkesiap. Ia berdiri dari duduknya, bersiaga melindungi Rani walau belum mendekat.

"Orion, maaf, menurutku tetanggamu, dia... bukan lagi Russell. Berhati-hatilah! Kurasa, aku, aku... aku harus pergi! Akan kucari bantuan sekarang juga! Aku akan segera kembali!"

"Wait a minute... Rani!"

***

Insiden itu belum sampai diketahui dokter Kenneth. Dari laboratorium utama alias pusat kendalinya, ia masih asyik memaki-maki dan sibuk memerintahkan staf-stafnya.

"Apa-apaan dengan pemadaman listrik dadakan ini? Sudah bertahun-tahun tak kualami! Well, mungkinkah pembangkit listrik Everopa cabang Chestertown sudah jatuh? Segera nyalakan sumber daya darurat! Kita tak boleh kehilangan visual CCTV Lab Barn dan data-data penting! Ada pasien dalam pemantauan!"

Staf yang menerima order tampaknya masih ragu-ragu, "Tetapi Dok, kita mungkin butuh cukup banyak bahan bakar minyak untuk menghidupkan pusat generator set Lab Barn. Suplai darurat dari Chestertown kemarin hanya cukup untuk beberapa bulan dan kita belum memiliki izin tertulis dari Lady Rosemary Delucas untuk menggunakan..."

"Hah? Rose? Beliau tak ada di sini dan ia bahkan tak memegang kendali apapun atas Lab Barn ini! Dalam keadaan darurat seperti ini aku berhak mengambil keputusan sesuai apapun yang perlu kulakukan tanpa persetujuan lanjutan dari Rose!" Kenneth menambahkan, "Pagar di sekitar kompleks yang dialiri listrik juga harus tetap berfungsi!"

"Si-si-siap! Kami segera laksanakan!"

Kenneth terengah-engah. Sayup-sayup ia mendengar suara yang mirip sekali dengan suara yang pernah terngiang di telinga saat bersama Leon...

"Russell!" serunya gembira, "Akhirnya ia bereanimasi!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun