"Hmmm, nanti saja, deh, Nona Rani! Kelihatannya 'sih seru, tapi sudahlah, aku sedang semangat belajar, tak ingin bergosip. Now, it's time to learn!" Leon hanya tersenyum penuh rahasia. Grace hendak menyikutnya lagi namun tak jadi, memutuskan untuk sejenak berdamai dahulu.
***
Orion sudah sangat ingin berangkat ke sebuah gereja kecil di Chestertown, di mana ia mungkin beruntung bisa mencari info tentang pendeta yang bertugas memberkati pernikahannya dengan Lady Rosemary Delucas. Pendeta utama di sana, Reverend James, pasti mengetahui sesuatu tentang sosok 'pendeta pengganti' ini. Sadar jika perhatian Lady Rose selalu tertuju kepadanya, pemuda itu harus menunggu momen yang tepat untuk pergi.
Rose, kau boleh melakukan apa saja terhadap diriku sebagai ganti hutang-hutang keluarga Brighton, keluarga almarhum ayah dan juga ibuku. Namun sayang, sedari awal sudah kuduga ada rahasia besar yang kau simpan seorang diri! Di satu sisi, perasaan cintaku terhadap Rani lahir di tengah kegalauan dan situasi dunia Ever yang tak menentu ini! Tak mungkin kusiksa hatinya dengan ketidakpastian, ia polos dan tak bersalah! Walau hubungan kami baru saja dimulai, aku akan berjuang untuk itu! Semua ini masih gelap, hubungan ini masih salah di mata semua orang, tetapi aku akan memperjuangkannya dengan segenap hati!
Orion memantau situasi sejenak. Lady Rose ternyata masih sibuk berdiskusi dengan dokter Kenneth di dekat kegiatan utama kompleks. Semua pegawai juga larut dalam tugas pembagian bantuan di gerbang utama.
Ya, mereka tak perlu tahu jika aku menyelinap sebentar dari gerbang belakang, pintu rahasia dekat garasi di mana kuparkirkan sepeda motor lamaku, bawaan dari rumah sendiri.
Orion merasa sedikit deg-degan. Ia tahu dan sadar jika istrinya bisa marah besar seandainya tahu suami keduanya ini pergi diam-diam tanpa izin. Tetapi ia sudah bertekad untuk pergi seorang diri dan kembali secepat mungkin!
Lagipula kali ini aku seorang diri. Maharani masih bersama anak-anak. Lebih aman dan tenang jika aku tak melibatkannya!
Dikenakannya busana bepergian; jaket tebal nan nyaman, sepatu santai yang pas untuk bermotor, serta tak lupa kacamata hitam.
***
Selain kegiatan di gerbang utama, ternyata beberapa kendaraan besar pengantar barang tiba di kediaman Delucas. Secepat kilat para penjaga membukakan salah satu pintu besar, lalu menutupnya lagi baik-baik setelah semua kendaraan masuk. Para pengantre bertanya-tanya, berkasak-kusuk antara mereka sendiri.