Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Terakhir Sang Bangsawan (Novel Romansa Thriller Apocalypse Episode 31)

20 Februari 2023   11:47 Diperbarui: 20 Februari 2023   12:02 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Keesokan paginya Rani terjaga di atas ranjang di paviliun, terkejut saat menatap alarm di ponselnya.

"Oh, tidak, aku kesiangan! Harus segera mandi lalu menuju main mansion untuk memulai tugas mengajar Leon dan Grace hari ini!"

Gadis itu segera melakukan ritual paginya, lalu bergegas keluar dari paviliun menuju main mansion pada pukul setengah delapan. Sambil berjalan, terlihat kesibukan yang tidak biasanya di sepanjang jalan utama kompleks Delucas.

"Good morning, Sir! Maaf mengganggu. Kelihatannya suasana pagi nan cerah ini sangat sibuk. What's going on today?" Maharani bertanya kepada Henry Westwood yang sedang mengawasi arus barang-barang yang keluar dari gudang. Sepertinya berbotol-botol susu segar, kemasan-kemasan mentega, keju, buah, dan masih banyak lagi telah dibentuk seperti paket family pack, dibawa oleh para pegawai menuju gerbang utama.

"Selamat pagi juga, Nona! Atas titah Lady Rose, kami ingin mengadakan pembagian bantuan kepada warga Chestertown, seberapa yang kami bisa!"

"Oh, alangkah mulianya hati beliau!"

Mendekat sejenak, pria setengah baya itu berbisik sambil menutupkan tangan sedikit di sisi mulutnya,  "Sesungguhnya ini semua atas anjuran Tuan Orion. Nyonya kami tak pernah sebaik hati itu, sebaliknya, beliau sedikit pelit. Uh, maafkan curahan hati saya ini, Nona. Just forget it!" Henry tertawa kecil, "Maaf, aku tinggal dulu, Nyonya Besar bisa marah jika melihatku terlalu santai di sini!"

"Baiklah, selamat bekerja, Tuan Henry!" Rani bergegas menuju main mansion dan hendak membuka pintu.

Uh, sudah setengah terbuka! Ada seseorang di sana!

Ternyata Lady Rose sedang berada di ruang depan, membelakangi pintu, berbicara lewat ponsel kepada seseorang di ujung sana, "Jangan jual lagi kepada warga kota! Kirimkan saja semua yang ada pada Anda beserta amunisi sebanyak-banyaknya, jangan pikirkan harganya, akan kutransfer saat ini juga!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun